28 Oktober 2025

Al-Kautsar Papandak Wanareja Garut






 

WORKSHOP GURU MDT, RA SE KEC. WANARAJA

Pada hari Ahad, 19 Oktober, bertempat di aula Yayasan Al-Kautsar KPM Papandak, Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, telah dilaksanakan Workshop Hipnoterapi yang diikuti oleh para guru PAUD, RA, dan MDT dari lingkungan Wanaraja. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar dan memberikan pendekatan yang efektif serta inovatif melalui hipnoterapi.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Bapak H. Cecep Khoerudin, S.Pd.I., yang menyampaikan pentingnya pengembangan metode pembelajaran yang mampu menjangkau potensi maksimal anak didik. Sambutan tersebut menjadi motivasi awal bagi para peserta untuk mengikuti workshop dengan antusias.

Workshop dipandu oleh dua pemateri ahli, yaitu Bapak Diniarth, seorang ahli hipnoterapi yang berpengalaman, serta Ustadz Dudin Baderudin, S.Pd., MPD, seorang motivator PPA yang dikenal mampu memberikan motivasi dan penguatan mental bagi pendidik. Dalam sesi ini, para peserta diajak memahami dasar-dasar hipnoterapi, teknik-teknik penerapannya dalam pembelajaran, serta cara mengoptimalkan potensi anak melalui pendekatan yang humanis dan efektif.

Kegiatan ini berjalan dengan interaktif dan penuh semangat, di mana para guru mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung serta berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar di PAUD, RA, dan MDT.

Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan para guru dapat mengaplikasikan teknik hipnoterapi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak didik di lingkungan Wanaraja.

2 Oktober 2025

IKATLAH ILMU DENGAN MENULIS

IKATLAH ILMU DENGAN MENULIS

(Rai Bhakti Juniar, S.Pd./Guru SMA Muhammadiyah Wanaraja)

Menulis merupakan sebuah aktivitas yang secara ilmiah terbukti memberikan banyak sekali manfaat. Segala ilmu pengetahuan yang kita dapatkan dari berbagai sumber akan menjadi semakin terasah dan tajam jika dituangkan dalam bentuk tulisan.

Ada 2 pertanyaan umum yang bisa ditanyakan oleh seseorang yang ingin memperdalam dan memperkaya dunia tulis menulis, yaitu pertama:”apa yang harus dilakukan pertama kali untuk bisa menjadi seorang penulis?”. Dan, kedua, : “apa tips dan trik untuk menjadi seorang penulis?”

Ada banyak literatur how to bisa kita baca tentang keterampilan menulis, dan mayoritas dari literatur tersebut hanya memberikan 3 syarat dasar untuk menjadi seorang penulis, yaitu :

a. Mulai menulis
b. Mulai menulis
c. Mulai menulis
Betul, mulailah menulis. Tidak ada cara lain.
Hidupkan laptop anda dan buka aplikasi pengolah kata disana, atau ambil kertas kosong dan sebuah pulpen, lalu mulailah menuangkan segala yang ada dalam fikiran anda kedalamannya. Isilah halaman kertas kosong yang putih dihadapan anda menjadi sebuah halaman yang penuh dengan coretan. Itulah yang telah dilakukan oleh banyak penulis – penulis besar dengan karya mereka.

Wadah untuk belajar menulis bisa dimana saja, kertas putih sederhana, diary, aplikasi pengolah data, laman aplikasi media sosial yang kita miliki, blog, opini di surat kabar, artikel di Jurnal, publikasi lembaga, bahkan jika sudah menapak level yang lebih tinggi kita bisa menuangkan segala isi fikiran kita dalam sebuah buku.

Tidak ada jalan singkat untuk menjadi seorang ”penulis handal” (misalnya), semua butuh proses, dan kita pasti akan menempuh proses tersebut, dan kemudian belajar untuk menghargainya. Harapan besar bagi seorang penulis adalah hasil karyanya bisa dipublish dan dibaca oleh publik, dalam bentuk apapun. Akan tetapi, sebelum sampai kesana, semua tetap diawali oleh satu langkah kecil : Mulailah menulis.

Kemudian, setelah mencoba untuk mulai menulis, baru kita melihat hal lain, yaitu beberapa hal yang bersifat teknis yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan skill merangkai kata, demi kata, bait perbait, kalimat perkalimat dan sampai membuat paragraf dengan rangkaian kata. Dahulu waktu kita di sekolah dasar belajar yang namanya menulis karangan atau membuat cerita pendek, baik tentang liburan panjang sekolah atau sejarah Indonesia. Begitu pula ketika memasuki jenjang SMP dan SMA ada pelajaran menulis cerita pendek, menulis berita, opini dan lainnya. Hal inilah kalau kita latih secara terus menerus dengan menulis, akan melatih kita berfikir secara luas lagi, baik ide, gagasan, wawasan.

So ......teman-teman mari kita senantiasa berlatih menulis, ikatlah ilmu dengan tulisan. Seperti halnya yang tadi saya bahas, mulai menulis, mulai menulis, mulai menulis, betul mulailah menulis tidak ada cara lain dan teruslah berlatih menulis sehingga menjadi catatab penting dalam hidup kita. “Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan”,

24 September 2025

PESAN YANG TIDAK DIBACA

Pada suatu hari, ditempat yang berbeda kita bertemu dengan orang yang baru dikenal, sedikit perbincangan membuka perkenalan yang mengantarkan kepada pertukaran nomor telepon. Jangan selalu dibayangkan itu jadi pacar, tetapi siapapun itu boleh jadi perkenalan karena kesamaan hobi atau apapun itu.
Seiring waktu berjalan, adalah sedikit chat dengan orang baru tersebut. Nah ternyata, orang tersebut selalu mengirim chat kepada kita diwaktu orang jarang nge chat, yaitu ketika di 1/3 malam. Yups betul yaitu diwaktu sholat tahajud. Masya Allah tabarakallah orang itu mengingatkan kita supaya sholat tahajud loh.
Ya Allah sontak kita mengatakan dalam hati  "orang ini baik banget, Sholeh banget, padahal baru kenal, tapi dia membangunkan dan mengingatkan kepada kita untuk sholat Tahajud".
Nah poinnya disini. Ada di kalimat terakhir yaitu kita memuji dan menyebut orang hebat kepada orang baru dikenal karena membangunkan kita untuk sholat Tahajud.
Padahal selama ini banyak dan ada dalam diri kita yang selalu mengirim pesan supaya kita bangun tidur untuk sholat Tahajud.
Seperti terkadang kita tuh pernah ingin buang air kecil kan, padahal itu jam 03.00 dimana waktu enak enaknya tidur. Kita pernah bangun karena anak bayi kita menangis, terkadang kita pernah dibangunkan oleh anak kita yang selalu bilang ada keperluan seperti mau minum, mau pipis, mau BAB dsb.
Dan ternyata itu tuh adalah pesan dari Allah yang kangen dengan tahajud kita, yang rindu dengan kedua tangan kita yang diangkat untuk berdoa.
Namun masalahnya kita tidak menyebutkan rasa terimakasih kepadanya karena menganggap itu fenomena biasa.
Huwallohu alam.

11 September 2025

SENI BUDAYA SENI PATUNG

Patung disebut plastic art atau seni plastik karena identik dengan karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik). Bentuk yang ditiru tidak hanya manusia, tetapi bentuk lain juga. Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume, yang bisa dilihat dari segala arah. 

Beberapa pendapat tentang seni patung : 

1.  Mikke Susanto, Seni patung adalah karya seni tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak). 

2.    Soenarso dan Soeroto, Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang 

3.  Menurut Kamus Besar Indonesia, Patung adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat 

4.    B.S Myers, Seni patung adalah karya seni tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang mana pun pada suatu bangunan


Berdasar tujuan pembuatannya, seni patung ada 3 yaitu : 

  1. Patung sebagai Fungsi Personal, diciptakan untuk kepentingan personal (pribadi), sebagai ekspresi perasaan, dan ungkapan pribadi, termasuk tujuan religi (sarana beribadah), contohnya patung Galeri Nasional Jakarta : 


  1. Patung sebagai Fungsi Sosial, diciptakan untuk memperingati peristiwa bersejarah atau mengenang jasa pahlawan dalam sebuah bangsa atau kelompok. Dalam catatan sejarah contohnya patung Monumen Pancasila Sakti : 

  1. Patung sebagai fungsi fisik, menciptakan dan membuat patung untuk dinikmati keindahannya atau bernilai estetik. Patung yang dibuat sengaja untuk menghiasi taman, dekorasi kantor, gedung, dan berfungsi memperindah kontruksi bangunan.

Berikut contohnya : 


Berdasar wujudnya, seni patung modern ada 2 yaitu : 

1.    Bentuk  Imitatif (Realisme/Representatif) : tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan tumbuhan). Perwujudannya berdasar fisio plastis atau bentuk fisik, anatomi proporsi, harmoni dan kesatuan bentuk. Patung realis contohnya pada karya Hendro, Trubus, Saptoto, dan Edy Sunarso. Berikut contoh patung figuratif : 

2. Bentuk Nonfiguratif (Abstrak), bersifat abstrak, meninggalkan bentuk alam untuk perwujudannya. Patung yang tidak menampilkan bentuk umum yang dikenal, seperti bentuk yang ada di alam.

Mengolah elemen-elemen rupa tri-matra seperti garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut sebagaimana adanya dan tidak mengambarkan bentuk alam.

Berikut contoh patung non figuratif : 

Bahan seni patung yaitu : 

  1. Bahan lunak, adalah material yang empuk dan mudah dibentuk, contohnya tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan lainnya. Sabun  mudah di bentuk, tetapi ukurannya kecil, sehingga ada keterbatasan dalam berkarya yang lebih besar 
  2. Bahan sedang, adalah bahan yang tidak lunak dan tidak keras, Contohnya kayu waru, sengon, randu, dan mahoni
  3. Bahan keras, berupa kayu dan batu-batuan, contohnya kayu jati, sonokeling, dan ulin, bahan kerasa dari batu contohnya batu padas, granit, andesit, dan pualam (marmer)
  4. Bahan cor/cetak, bahan yang dipakai untuk proses cetak yaitu semen, pasir, gipsum, logam, timah, perak, emas, dan bahan kimia fiber atau resin 
  5. Bahan bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, contohnya kertas kardus, plastik, dan sebagainya.

Alat yang digunakan membuat patung yaitu : 

  •  Butsir, adalah alat bantu untuk membuat patung, berbahan kayu dan kawat 
  •  Meja putar, adalah meja bulat yang bisa berputar, berfungsi memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah 
  •  Pahat, adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu, kayu, dan bahan keras lainnya 
  • Sendok adukan, berfungsi mengambil adonan dan menempelkan pada kerangka patung 
  • Alat las karbit/listrik

Teknik Berkarya Seni Patung : 

  1. Teknik pahat, adalah mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu 
  2. Teknik butsir, adalah membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Contohnya membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang digunakan adalah sudip 
  3. Teknik cor, adalah membuat patung menggunakan alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa semen, gipsum, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan 
  4. Teknik cetak, adalah membuat cetakan terlebih dahulu. Contohnya membuat patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen 
  5. Teknik Assembling (merakit), adalah membuat sebuah komposisi/ sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga, atau berbagai material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil.

Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat bentuk tertentu. Contohnya berkarya seni patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.

Berikut contoh langkah – langkah membuat patung : 

a. Patung bahan lunak, menggunakan teknik pijat (membentuk), yaitu : 

  1. Buatlah sketsanya 
  2. Tentukan bahan lunaknya, misalnya tanah liat. Untuk banyaknya bahan, sesuaikan dengan desain yang dibuat. Siapkan alat seperti butsir dan meja putar
  3. Tempatkan tanah liat di tengah meja putar, meja putar dipakai untuk memudahkan dalam proses pengerjaan karena bisa diputar dan melihat perbandingan dari segala arah
  4. Bentuk bahannya, dengan cara dipijat-pijat hingga mendekati model yang diinginkan, lakukan pengamatan dan sesuaikan dengan model sketsanya 
  5. Setelah terbentuk secara menyeluruh, sempurnakan bentuk dengan alat bantu seperti butsir atau alat lain yang diperlukan 
  6. Sempurnakan dengan pembentukan lebih detail dan dihaluskan

b. Patung bahan keras, menggunakan teknik pahat/ukir, langkah-langkahnya yaitu : 

  1. Buatlah sketsa/desain dan tentukan ukurannya 
  2. Siapkan balok kayu/batu sesuai ukuran yang diinginkan, sesuaikan dengan sketsa yang dibuat
  3. Pindahkan gambar/pola di atas permukaan ke bahan keras tersebut 
  4. Lakukan pemotongan untuk mengurangi jika masih terlalu besar. Lakukan pembentukan sedikit demi sedikit dengan alat hingga mendekati bentuk menyeluruh
  5. Buatlah bentuk menyeluruh yang lebih detail, lakukan dengan pengamatan sehingga sesuai dengan sketsanya
  6. Lanjutkan dengan membuat yang lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas 
  7. Finishing dengan cat melamin/akrilik

  1. Daftar Pustaka : 

Milasari, Heru S., Siti M., dan Jelmanto. 2018. Seni Budaya SMP/MTs IX. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.