Pada suatu hari, ditempat yang berbeda kita bertemu dengan orang yang baru dikenal, sedikit perbincangan membuka perkenalan yang mengantarkan kepada pertukaran nomor telepon. Jangan selalu dibayangkan itu jadi pacar, tetapi siapapun itu boleh jadi perkenalan karena kesamaan hobi atau apapun itu.
Seiring waktu berjalan, adalah sedikit chat dengan orang baru tersebut. Nah ternyata, orang tersebut selalu mengirim chat kepada kita diwaktu orang jarang nge chat, yaitu ketika di 1/3 malam. Yups betul yaitu diwaktu sholat tahajud. Masya Allah tabarakallah orang itu mengingatkan kita supaya sholat tahajud loh.
Ya Allah sontak kita mengatakan dalam hati "orang ini baik banget, Sholeh banget, padahal baru kenal, tapi dia membangunkan dan mengingatkan kepada kita untuk sholat Tahajud".
Nah poinnya disini. Ada di kalimat terakhir yaitu kita memuji dan menyebut orang hebat kepada orang baru dikenal karena membangunkan kita untuk sholat Tahajud.
Padahal selama ini banyak dan ada dalam diri kita yang selalu mengirim pesan supaya kita bangun tidur untuk sholat Tahajud.
Seperti terkadang kita tuh pernah ingin buang air kecil kan, padahal itu jam 03.00 dimana waktu enak enaknya tidur. Kita pernah bangun karena anak bayi kita menangis, terkadang kita pernah dibangunkan oleh anak kita yang selalu bilang ada keperluan seperti mau minum, mau pipis, mau BAB dsb.
Dan ternyata itu tuh adalah pesan dari Allah yang kangen dengan tahajud kita, yang rindu dengan kedua tangan kita yang diangkat untuk berdoa.
Namun masalahnya kita tidak menyebutkan rasa terimakasih kepadanya karena menganggap itu fenomena biasa.
Huwallohu alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar