Sabtu, September 24, 2011

otak


KIAT MENDAHSYATKAN OTAK
1.       MENGOPTIMALKAN OTAK KANAN
A.      Berhenti sejenak dari rutinitas
B.      Bangun pagi, mandi dan berolah raga
C.      Miliki diary ide
D.      Berpikir “mungkin”
E.       Berpikir beda
F.       ATM (amati, tiru dan modifikasi)

2.       MENGOPTIMALKAN OTAK KIRI
a.       Fokuslah yang detail
b.      Berpikir kritis dan logis
-           Membaca buku yang berkualitas
-          Ikuti diskusi yang berkualitas
-          Memecahkan sebuah teka-teki dan soal
-          Mempelajari bahasa baru
-          Jeda setiap selesai membaca

Rabu, September 07, 2011

mario teguh : cinta

Lebih mudah menjaga seribu lalat
agar tidak keluar dari sebuah panci,
daripada menyembunyikan cinta
yang memberontak di dalam hati.

Cinta itu tergesa-gesa.

Itu sebabnya, cinta meledak tanpa rencana.

Tidak ada perasaan yang lebih meliarkan hati
daripada cinta, yang mengancam semua ikatan suci,
yang memecah kerukunan keluarga,
dan yang membakatkan jiwa kepada derita.

Berhati-hatilah.

Cinta adalah perasaan mabuk sementara
yang tak setia menempel pada hati yang tak terpelihara.

edcoustic - duhai pendampingku


Duhai Pendampingku
edcoustic

Em D C G
Di matamu tersimpan cinta yang suci
Am B Em B
Serta mendalam pernikahan dari beda dunia
Em D C G
Meski kau terbiasa hidup tanpa perih
Am B Em
Namun kau ikhlas hidup bersahaja
B
Namun bahagia

Reff :
Am D
Duhai pendampingku, akhlakmu permata
G
Bagiku
C B Em E
Buat aku makin cinta
Am D G
Tetapkan selalu janji awal kita bersatu
C B Em
Bahagia sampai ke surga.......
Em D C G
Maafkan aku jika tak bisa sempurna
Am B Em B
Karena ku bukan lelaki yang turun dari surga
Em D C G
Ketulusan hatimu anugerah hidupku
Am B Em
Doakan langkah kita tak berpisah
B
Untuk selamanya.........

Back to Reff
Intro
Back to reff

akhirnya ku menemukanmu (naff)


Intro = G D
G                    D
Akhirnya ku menemukanmu
     G                  D
Saat hati ini mulai merapuh
G                    D
Akhirnya ku menemukanmu
     G                   D
Saat raga ini ingin berlabuh
Bridge:
  Bm             F#m
Kuberharap engkaulah
G         D          A
Jawaban segala risau hatiku
    Bm         F#m      G
Dan biarkan diriku mencintaimu
              A
Hingga ujung usiaku
Chorus:
Bm                    F#m
Jika nanti kusanding dirimu
G                   D        A
Miliki aku dengan segala kelemahanku
    Bm                   F#m
Dan bila nanti engkau di sampingku
       G                    A
Jangan pernah letih tuk mencintaiku
G                    D
Akhirnya ku menemukanmu
     G                D
Saat hati ini mulai merapuh
Back to Bridge

Kamis, September 01, 2011

aku dan teman

1. Aku Bukan Ancaman Bagimu
  • Hindari penghinaan
  • Hindari ikut campur urusan pribadi
  • Hindari memotong pembicaraan
  • Hindari membanding-bandingkan
  • Hindari membela musuh, mencaci temannya
  • Hindari merusak kebahagiaan
  • Hindari mengungkit masa lalu
  • Hindari mengambil Hak
  • Hindari kemarahan
  • Hindari Menertawakan orang lain
  • Hindari penampilan Buruk

2. Aku Menyenangkan bagimu
  •  Wajah selalu Ceria dan Cerah
  •  Senyum yang tulus
  •  Kata-kata yang santun dan lembut
  •  Senang menyapa dan mengucapkan salam
  •  Sopan bersikap dan penuh rasa hormat
  •  Senangkan perasaan orang lain
  •  Penampilan yang menyenangkan
  •  Maafkan kesalahan

3. Aku Bermanfaat bagimu
  • Rajin Silaturahim
  • Saling kirim hadiah
  • Menolong dengan apapun
  • Sumbangan ilmu dan pengalaman













Ibnu Ath-Tha'illah

"Bagaimana engkau menginginkan sesuatu yang luar biasa, padahal engkau sendiri tak mengubah dirimu dari kebiasaanmu. Kita banyak meminta, banyak berharap kepada Allah, tapi sibuknya meminta kadang membuat kita tak sempat menilai diri sendiri. Padahal kalau kita meminta dan berakibat kita mengubah diri, maka Allah akan memberi apa yang kita minta, karena sebetulnya do'a itu adalah pengiring agar kita bisa mengubah diri kita, Jika kita tidak pernah mau mengubah diri kita menjadi lebih baik maka tentu ada yang salah dengan permintaan kita."

Senin, April 04, 2011

GIBAH

Ghibah ( Menggunjing )
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dia tidak mengerti apa isinya,lantas dia terlempar ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.” (HR. Muslim)
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani ra berkata bahwa para ulama berbeda pendapat tentang abtasan ghibah.
Ar-Raghib dalam Al-Mufrodat : Ghibah adalah menceritakan aib seseorang kepada orang lain yang tidak memerlukan cerita itu”.
Al-Ghazali dalam Al-Ihya : Ghibah adalah bila engkau menceritakan sesuatu tentang saudaramu, yang dia tidak menyukainya bila engkau menyampailam cerita itu kepadanya”.
Ibnu Al-Atsir dalam An-Nihayah :”Ghibah adalah menceritakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut, walau keburukan itu benar-benar ada pada dirinya.
An-Nawawi dalam Al-Adzkar : Ghibah adalah menceritakan keadaan seseorang yang dia tidak suka,baik berwujud keadaan jasmani seseorang, keadaan dinnya, keduaniaannya, diri, bentuk fisik, akhlak, harta, anak, istri,pembantu, pakaian, aktivitas, wajah yang berseri-seri atau muka yang masam, dan hal-hal yang dimutlakan pada pengertian itu, baik diceritakan dengan ucapan, maupun dengan isyarat atau kode.”
Ibnu At-Tin : Ghibah adalah menyebutkan keadaan seseorang yang menyebabkkan ketidaksukaannya, ketika dia tidak ada”.
Al-Imam an-Nawawi ra : Salah satunya adalah ucapan banyak ahli fikih di berbagai kitab karangannya’ berkata beberapa orang yang mengklaim dirinya berilmu…’ atau’sebagian orang yang mengklaim dirinya mampu mengadakan perbaikan…’, atau ungkapan sinis lainnya, yang diisyaratkan kepada orang yang sebenarnya telah diketahui oan lebih jelas oleh pembaca.”
Termasuk ghibah adalah ucapan mereka sebelum menyebutkan aib orang lain:”Allah pasti memaafkan kita; Allah pasti mengampuni kita; kita memohon keselamatan kepada Allah”.
Ghibah tidak terbatas pada ucapan lisan saja, tetapi appun juga yang dapat dipahami oleh orang lain, yang menyebabkan orang yang digunjing menjadi tidak suka dan marah. Seperti sindiran, perbuatan isyarat, kedipan mata, umpatan, tulisan, semua bias menjadi sarana Ghibah. Demikian juga semua sarana yang bias dijadikan alat untuk menyampaikan pesan gunjingannya, seperti seseorang yang berjalan menirukan jalan orang yang digunjing, ketika orang tersebut tidak ada. Ghibah yang seperti ini bahkan termasuk ghibah yang paling besar. Karena perbuatan itu menggambarkan lebih jelas keadaan diri seseorang yang digunjing.
Dikutip dari buku” Ya Rabbi,,Selamatkan Lisanku”
Karya DR Sa’id Bin Ali Al-Qathani
www.yudhe.blogspot.com

disiplin dalam shalat

DISIPLIN LUAR BIASA ADALAH SHOLAT
Shalat ternyata tidak hanya menjadi ukuran kadar keimanan seseorang, tetapi juga menjadi ukuran seberapa besar seorang muslim mendisiplinkan diri. Allah Azza wa Jalla telah mengatur jarak waktu sholat sedemikian rupa dan pasti ada hikmahnya.
Ketika seseorang melaksanakan sholat, maka ia harus dan meski melaksanakan aturan dan tata cara sholat. Dimulai takbiratul ihram sampai pada salam. Dia tidak boleh baca-bacaan sembarangan, gerakan diluar sholat dan juga salah satunya tidak boleh tengok kanan kiri kecuali salam. Sadari tidak disadari ketika kita melaksanakan sholat munfarid (sendiri) pasti tidak mau banyak gerak diluar sholat, tidak mau tengok-tengok kepala, dan sebagainya.
Ketika suatu hari ada seorang anak kecil usia 3 tahun baru masuk sebuah Paud, tepatnya waktu maghrib ketika mendengar suara adzan dia langsung mengambil air wudlu dan segera meminta saudaranya untuk memasangkan sarung sambil berkata mau sholat. Akhirnya dia pergi ke kamar sendirian, tanpa anak tersebut sadari bahwa dia dilihat oleh saudaranya dibalik pintu. Rakaat demi rakaat dia laksanakan meski bacaannya dan tata caranya belum sempurna, namun yang hebat luar biasa anak tersebut melakukan sholat seperti biasa tanpa banyak gerak diluar sholat dan juga dia tidak tengok kanan kiri layaknya usia anak kecil.
Sholat adalah pendidikan disiplin bagi manusia. Orang muslim memiliki training yang luar biasa dengan sholat, aturan, tata tertib, Jika dilaksanakan begitu indahnya. Mengapa orang Jepang, ketika minum atau makan makanan berkuah selalu dimakan langsung tanpa menggunakan sendok. Alasannya karena orang Jepang sangat disiplin dengan waktu. Mengapa orang Islam tidak mengambil hikmah luar biasa dari sholat. Sholat menjadi pembelajaran penting dan berharga untuk melatih kedisiplinan diri.
Disiplin!inilah salah satu hikmah teramat penting yang terkandung dalam karunia Allah SWT bernama shalat. Seorang muslim akan unggul ibdahanya bila shalatnya unggul, bermutu tinggi dan penuh disiplin. Seorang muslim yang shalatnya unggul dan bermutu tinggi, niscaya akan mampu menangkap hikmah yang amat mengesankan dari shalatnya, yakni hidup tertib, rapih dan disiplin. Inilah jalan menuju terbentuknya pribadi muslim yang berkualitas dan sukses dalam urusan duniawi maupun uhkrowi.
Orang yang mampu memiliki kesanggupan mendisiplinkan diri dengan baik selalu mampu menertibkan segala sesuatu disekelilingnya dengan cara menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Perumpamaan shalat lima waktu adalah bagai sungai mengalir di muka pintu-pintu rumah diantara kamu. Ia mandi di dalamnya sehari sebanyak lima kali. Apakah kiranya masih ada sisa kotoran daki padanya.
Selain disiplin, sudah sepatutnya seorang muslim adalah orang yang cinta kebersihan. Pernah terdengar seorang kafir masuk Islam gara-gara tersentuh hatinya dengan wudlu. Hebatnya Islam untuk beribadah dia harus membersihkan diri dengan wudlu. Sekali-kali cobalah mandi lima kali sehari, mungkin pada mandi ketiga pasti kita sudah susah menemukan daki atau kotoran di tubuh kita.

Senin, Maret 28, 2011

Pahala Sholat khusyu

Siapa yang berwudlu lalu ia sempurnakan wudlunya, Lalu ia berdiri tunaikan sholat, kemudian disempurnakan pula ruku, sujud serta bacaannya, sholat itu akan

berkata,"semoga Alloh memeliharamu sebagaimana kau perlihara aku." Lalu naik ke langit bersinar cahaya. Pintu-pintu langit dibuka hingga sampai pada Allah Ta'ala," Sholat itu mintakan ampun baginya.

Sebaliknya jika ruku, sujud dan bacaannya tidak sempurna, shalat akan berkata'"Semoga Allah akan mengabaikanmu, sebagaimana kau avbaikan aku." Dibawanya pula ke langit yang diliputi kegelapan. Semua pintu langit tertutup rapat. Kemudian dilipat shalatnya bagai baju lusuh kumal lalu dipukulkan ke muka orangnya.
(Hadits dari Ubadah bin Shamit)