“Tidak ada artinya Islam tanpa organisasi, dan tidak ada artinya organisasi tanpa disipilin, dan tidak ada gunanya disiplin tanpa ketaatan. ”Umar bin khotob (Jamalus johan; ”Nasehat orang-orang pintar di Dunia”;19)
A. Pendahuluan
Sejak manusia lahir-dalam hidupnya selalu saling membutuhkan sesamanya. Manusia saling tolong menolong, bekerja sama untuk mencapai dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Istilah lain manusia adalh makhluk Zone Politicon dengan kata lain tidak bisa hidup menyendiri.
Kalau jaman dulu, apabila seseorang ingin memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya, cukup dengan minta tolong tetangga terdekatnya atau memanggilkan siapa yang diperlukan. Maka pada jaman modern sekarang ini, tidak cukup dengan cara yang demikian. Akan tetapi segalanya diatur dengan ketentuan yang rapih dilakukan pembagian tugas yang merata sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat diperoleh dalam waktu yang singkat dengan tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dan yang demikian itu merupakan sesuatu yang terorganisir.
B. Arti Organisasi
Organisasi sering diartikan sama dengan perserikatan. Meskipun arti itu sudah menggambarkan kandungan arti organisasi disini akan kita jelaskan lebih lanjut :
1. Dari segi Bahasa
Organisasi berasal dari kata organ yang artinya tubuh.
2. Dari segi Istilah
Organisasi berarti sekelompok manusia yang bekerja sama dalam mencapai satu tujuan.
Jadi dengan arti organisasi yang demikian, maka orang-orang melakukan kerja sama tersebut ibarat bekerja samanya alat-alat tubuh yang masing-masingnya mendapat tugas sesuai dengan keahlian dan kecakapan sendiri-sendiri. Dengan demikian tujuan yang hendak dicapai itu akan terwujud dengan tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya.
C. Unsur-Unsur Organisasi
1. Sekelompok manusia
2. adanya kerja sama
3. Tujuan yang hendak dicapai
4. Teratur dan disiplin
Maka dengan itu bagaimana cara mengatur kerja sama antara beberapa orang untuk mencapai tujuan meliputi :
1) Keanggotaan
2) Susunan (struktur) organisasi
3) Pimpinan
4) Permusyawaratan
5) Pembiayaan
D. Fungsi Organisasi
Untuk mengkordinasikan, mengatur dan mengarahkan semua potensi yang dapat diberikan oleh setiap unsur di dalamnya. Selain itu organisasi bermanfaat bagi masyarakat, yaitu :
a. Menghidupkan sifat gotong royong
b. Tercipta persatuan dan persamaan
c. Mendidik kepemimpinan dalam masyarakat
d. Memajukan cita-cita dan tujuan
e. Dan lain-lain
E. Prinsip-Prinsip dalam Organisasi
a. Tujuan harus jelas dan konkrit
b. Jelas dalam pembagian tugas
c. Harus ada pemindahan tanggung jawab dari atas ke bawah
d. Ada sistem pengawasan yang bertingkat
e. Ada kesatuan perintah dan tanggung jawab
f. Organisasi bersifat pleksibel (sesuai dengan kebutruhan)
F. Bentuk Organisasi
a. Organisasi Otoriter (kebijakan terpusat pada pimpinan)
b. Organisasi Demokratis (kebijakan terpusat pada hasil musyawarah)
G. Macam-Macam Organisasi
a. Organisasi Independen (berdiri sendiri), contoh Muhammadiyah
b. Organisasi Otonom (organisasi yang bernaung pada satu induk organisasi), seperti IRM, HW, Aisyiyah, NA, IMM, Tapak Suci, menginduk ke Muhammadiyah.
H. Lalu Lintas Kekuasaan dan Tanggung Jawab Organisasi
a. Organisasi Bentuk Lurus
b. Organisasi Garis Lurus dan Staf
c. Organisasi Fungisional
I. Penutup
Berorganisasi itu perintah agama berdasarkan Firman Allah QS. Ali Imron ayat 104 :
Artinya : “Hendaklah ada diantara kamu sekalian sekolompok orang yang mengajak kepada kebaikan (Islam) yang mengajarkan manusia berbuat baik dan mencegah manusia berbuat jahat. Mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Ini adalah salah satu ayat yang memerintahkan manusia untuk berorganisasi (berjamaah dan berserikat) untuk kepentingan sesama manusia.
Hukum organisasi atau sesuai dengan fungsinya adalah melengkapi kebutuhan hidup dan alat untuk beramal dan mencapai keridloan Alloh itu wajib hukumnya.
Hal ini tertera dalam kaidah ushul fiqih berbunyi:
Artinya : “Segala sesuatu tidak akan sempurna kewajibannya kecuali apabila bersamanya (untuk kelengkapannya), maka ia pun menjadi wajib.
Wallahu’alam.
Semoga bermanfaat
( (yudee’s blog)
Kamis, November 27, 2008
Selasa, November 11, 2008
kisah
1O PEsan Allah Kepada nabi Musa As
Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan kepada sanadnya dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata Rasulullah S.A.W bersabda : "Allah S.W.T. telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwaah 10 bab :
Wahai Musa jangan menyekutukan aku dengan suatu apa pun bahawa aku telah memutuskan bahawa api neraka akan menyambar muka orang-orang musyrikin.
Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu nescaya Aku peliharamu dari sebarang bahaya dan akan Aku lanjutkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik.
Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak nescaya akan menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya dan akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka.
Jangan sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku.
Jangan hasad dengki dan irihati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembahagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan sesiapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut, maka bukan daripada-Ku.
Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan engkau ingati dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka.
Jangan mencuri dan jangan berzina isteri jiran tetanggamu sebab nescaya Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya.
Jangan menyembelih korban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak menerima korban kecuali yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku.
Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.
Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu. Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda lagi : "Sesungguhnya Allah S.W.T menjadikan hari Sabtu itu hari raya untuk Nabi Musa a.s. dan Allah S.W.T memilih hari Juma'at sebagai hari raya untukku."
Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan kepada sanadnya dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata Rasulullah S.A.W bersabda : "Allah S.W.T. telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwaah 10 bab :
Wahai Musa jangan menyekutukan aku dengan suatu apa pun bahawa aku telah memutuskan bahawa api neraka akan menyambar muka orang-orang musyrikin.
Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu nescaya Aku peliharamu dari sebarang bahaya dan akan Aku lanjutkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik.
Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak nescaya akan menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya dan akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka.
Jangan sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku.
Jangan hasad dengki dan irihati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembahagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan sesiapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut, maka bukan daripada-Ku.
Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan engkau ingati dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka.
Jangan mencuri dan jangan berzina isteri jiran tetanggamu sebab nescaya Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya.
Jangan menyembelih korban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak menerima korban kecuali yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku.
Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.
Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu. Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda lagi : "Sesungguhnya Allah S.W.T menjadikan hari Sabtu itu hari raya untuk Nabi Musa a.s. dan Allah S.W.T memilih hari Juma'at sebagai hari raya untukku."
bahaya mencela
MENCACI, MENCELA DAN MENGEJEK ORANG-ORANG YANG BERIMAN
Manusia adalah makhluk Allah yang sangat sempurna. Tetapi kesempurnaan itu dianggap berbeda olah makhluk Allah sendiri, ada orang yang menganggap dan memandang bahwa dirinyalah yang paling sempurna, saya cantik, saya ganteng, saya kaya, saya pintar, saya bisa ini, bisa itu misalnya. Padahal di sisi Allah semua manusia tak terkecuali semuanya sempurna. Tidak kaya, tidak miskin, tidak ini dan tidak itu, semuanya SEMPURNA.
Kesombongan yang timbul pada hati kita secara otomatis akan berimbas pada hati kita dan terwujud pada mulut lisan kita dengan menyebut orang lain lebih rendah dan kita yang paling sempurna. Ketika kita melihat orang yang mengalami kekurangan fisik, timul dalam hati saya lebih baik dri orang tersebut, bahkan menertawakan. Naudzubillah. Padahal tidak ada satupun ciptaan Allah itu yang gagal, semua sempurna, sempurna, dan sempurna. Dibalik kekurangannya terdapat keistimewaan yang maha luar biasa, dengan kata lain dalam diri kita ada yang lebih dan pasti ada yang kurang, pasti!
“ Hai Orang-orang yang beriman janganah suatu kaum mengolok-ngolok kaum yang lain (karena) bolej jadi mereka(yang diolok-olok) lebih baik dari mereka yang (mengolok-ngolok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-ngolok) wanita-wanita lain(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita(yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim…” (Al-Hujurat : 11).
Sebagai salah bukti rahman rahimnya Allah, dalam ayat diatas ada peringatan bagi kita, bahwa sesungguhnya merendahkan, mencela, memaki orang lain itu adalah haram. Karena belum tentu orang yang kita olok-olok, orang yang kita caci, orang yang kita maki itu lebih rendah dari kita, melainkan kita itu lebih rendah dari orang yang kita olok.
Yakinilah Allah maha Mengetahui isi hati kita, Allah Maha Mengetahui satu patah kata yang terucap oleh mulut kita, dan Allah Maha mengetahui Maksud dari ucapa Kita. Dan Allah Maha mengetahui siapa yang Shaleh dan siapa yang salah. Pepetah mengatakan “sedalam-dalamnya lautan masih bisa diselami, tetapi hati tak ada yang bisa menembus dan mengetahuinya selain Allah Yang Maha Menguasai isi hati Kita disbanding kita sendiri.
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasululloh saw bersabda yang artinya “ Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada ditangannya, seandainya salah seorang dari kalian mengeluarkan infak emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan setara dengan satu Mudd amalan mereka, bahkan tidak sampai setengah mudd.
• 1 mudd = kurang lebih ons.
An-nawawi berkata “Ketahuilah bahwa mencaci sahabat Rasul adalah keharaman yang paling keji, baik celaan itu ditujukan kepada sahabat yang ikut dalam peperangan maupun yang tidak. Mereka yang terlibat pertempuran pada saat itu adalah mujtahid, yang melakukan sesuatu berdasarkan alasan yang dapat diterima”.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar dengan jelas seorang anak memanggil temannya dengan sebutan yang tak pantas. Tetapi karena pendidikan itu dimulai dari yang kecil maka sampai besarpun orang tersebut senantiasa memanggil saudara-saudaranya dengan sebutan yang tak pantas.
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasululloh saw bersabda:
“ Dua orang yang saling mencaci, apa yang mereka berdua katakana menjadi tanggung jawab orang yang memulai, selagi yang dicaci tidak melampaui batas (dalam membalas). ( Abu Daud IV/274).
Sebagai contoh jika A mencela B, kemudian B balas mencela A. Maka dosa kedua orang yang saling mencela ini menjadi tanggungan si A; dengan syarat ketika balas mencela, B tidak melampui batas. B tidak membalas celaan dengan celaan yang lebih buruk dan keji aripada celaan yang dilontarkan A. Tetapi bila B membalas celaan A dengan kelebihan nilai buruk dan keji tersebut sebagai sebuah dosa.
Manusia adalah makhluk Allah yang sangat sempurna. Tetapi kesempurnaan itu dianggap berbeda olah makhluk Allah sendiri, ada orang yang menganggap dan memandang bahwa dirinyalah yang paling sempurna, saya cantik, saya ganteng, saya kaya, saya pintar, saya bisa ini, bisa itu misalnya. Padahal di sisi Allah semua manusia tak terkecuali semuanya sempurna. Tidak kaya, tidak miskin, tidak ini dan tidak itu, semuanya SEMPURNA.
Kesombongan yang timbul pada hati kita secara otomatis akan berimbas pada hati kita dan terwujud pada mulut lisan kita dengan menyebut orang lain lebih rendah dan kita yang paling sempurna. Ketika kita melihat orang yang mengalami kekurangan fisik, timul dalam hati saya lebih baik dri orang tersebut, bahkan menertawakan. Naudzubillah. Padahal tidak ada satupun ciptaan Allah itu yang gagal, semua sempurna, sempurna, dan sempurna. Dibalik kekurangannya terdapat keistimewaan yang maha luar biasa, dengan kata lain dalam diri kita ada yang lebih dan pasti ada yang kurang, pasti!
“ Hai Orang-orang yang beriman janganah suatu kaum mengolok-ngolok kaum yang lain (karena) bolej jadi mereka(yang diolok-olok) lebih baik dari mereka yang (mengolok-ngolok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-ngolok) wanita-wanita lain(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita(yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim…” (Al-Hujurat : 11).
Sebagai salah bukti rahman rahimnya Allah, dalam ayat diatas ada peringatan bagi kita, bahwa sesungguhnya merendahkan, mencela, memaki orang lain itu adalah haram. Karena belum tentu orang yang kita olok-olok, orang yang kita caci, orang yang kita maki itu lebih rendah dari kita, melainkan kita itu lebih rendah dari orang yang kita olok.
Yakinilah Allah maha Mengetahui isi hati kita, Allah Maha Mengetahui satu patah kata yang terucap oleh mulut kita, dan Allah Maha mengetahui Maksud dari ucapa Kita. Dan Allah Maha mengetahui siapa yang Shaleh dan siapa yang salah. Pepetah mengatakan “sedalam-dalamnya lautan masih bisa diselami, tetapi hati tak ada yang bisa menembus dan mengetahuinya selain Allah Yang Maha Menguasai isi hati Kita disbanding kita sendiri.
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasululloh saw bersabda yang artinya “ Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada ditangannya, seandainya salah seorang dari kalian mengeluarkan infak emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan setara dengan satu Mudd amalan mereka, bahkan tidak sampai setengah mudd.
• 1 mudd = kurang lebih ons.
An-nawawi berkata “Ketahuilah bahwa mencaci sahabat Rasul adalah keharaman yang paling keji, baik celaan itu ditujukan kepada sahabat yang ikut dalam peperangan maupun yang tidak. Mereka yang terlibat pertempuran pada saat itu adalah mujtahid, yang melakukan sesuatu berdasarkan alasan yang dapat diterima”.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar dengan jelas seorang anak memanggil temannya dengan sebutan yang tak pantas. Tetapi karena pendidikan itu dimulai dari yang kecil maka sampai besarpun orang tersebut senantiasa memanggil saudara-saudaranya dengan sebutan yang tak pantas.
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasululloh saw bersabda:
“ Dua orang yang saling mencaci, apa yang mereka berdua katakana menjadi tanggung jawab orang yang memulai, selagi yang dicaci tidak melampaui batas (dalam membalas). ( Abu Daud IV/274).
Sebagai contoh jika A mencela B, kemudian B balas mencela A. Maka dosa kedua orang yang saling mencela ini menjadi tanggungan si A; dengan syarat ketika balas mencela, B tidak melampui batas. B tidak membalas celaan dengan celaan yang lebih buruk dan keji aripada celaan yang dilontarkan A. Tetapi bila B membalas celaan A dengan kelebihan nilai buruk dan keji tersebut sebagai sebuah dosa.
muhasabah
Sahabat sekalian, gak ada salahnya Jika kita senantiasa selalu merenungkan kehidupan kita demi mendapatkan sesuatu yang lebih baik disisi-Nya. Sahabat mari kita bermuhasabah sejenak.
Astagfirulloah… Astagfirulloh…Astagfirulloh.
Allah Yang Maha Agung, Maha Menatap, maha menguasai segala yang ada di bumi ini termasuk diri kita-hati kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, sahabat kita. Allah maha mendengar, Maha Memperhatikan geraka gerik kita. Tidak ada satupun yang kita lakukan. Tidak ada satupun lirikan mata yang luput dari pengetahuan Allah. Tak ada satu patah katapun yang terucap, tidak terdengar oleh Allah yang maha mendengar.
Saat ini kita dihargai orang lain, saat ini dihargai teman-teman, saat ini dihargai orang tua, sesungguhnya bukan karena kemuliaan yang kita miliki melainkan karena Allah masih menutupi aib kita. Allah menutupi segala kebusukan kita. Allah menutupi segala kemaksiatan yang pernah kita perbuta.
Wahai Sahabat, sungguh kian hari kian dekat dengan saat kepulangan (kematian) kita, Kain kafan ada saatnya oleh Allah dibungkuskan kepada jasad kita. Alangkah beruntungnya jika malaikat maut dating, kita benar-benar sudah siap. Dosa sudah diampuni oleh Allah dan badan kita terbasuh air wudlu.
Alangkah indahnya jika malaikat maut menjemput dengan paras yang teramat indah, keing kita usai bersujud, lisan kita sedang lirih menyebut nama Allah dan keringat kita bersimbah berjuang di jalan Allah. ALangkah indahnya jikalau saat kematian dating, orang tua ridla kepada kita, orang-orang yang kita sakiti sudah memafkan kita, tidak ada hutang piutang. Alangkah indahnya jikalau saat kematian dating, air mata kita sedang menetes, ingat dan rindu kepada Allah. Kita lepas ajal kita penuh dengan kemuliaan. Husnul Khatimah.
Tetapi, alangkah banyaknya orang yang mati dalam keadaan sebaliknya; mati dalam keadaan berlumur dosa, mati di tempat zina, mati dikutuk dan dilaknat orang tua, mati dalam keadaan tubuhnya berselimut harta haram sebab banyak daging yang tumbuh dari makanan haram dan mti dalam keadaan terhina. Naudzubillahi min dzalik.
Wahai sahabat, hidup di dunia hanya sebntar. Allah yang menciptkana kita memilih kita menjadi manusia, tidak menjadi hewan atau ttumbuh-tumbuhan. Alhamdulillah, diantara bermiliar manusia kita ditakdirkan menjadi Muslim, dikala orang lain kafir dan tidak mengenal Islam.
Alhamdulillah, diantara begitu banyak orang islam, banyak yang tidak mengenal sujud, tidak mengenal Al-Qur’an, tidak mengenal tausiyah, namun kita dibimbing oleh Allah menjadi Muslim dan kebing ini sering diberi kesempatan untuk bersujud.
Alhamdulillah saudaraku, otak kita dibuat cerdas, tidka dibust menjadi orang yang hilang ingatan. Allah memberikan mata kepada kita sehingga bisa melihat indahnya alam. Walaupun Allah tahu mata kita bergelimang maksiat. Allah tetap memelihara dan menuntun agar kita bisa akrab dengan al-qur’an. Alhamdulillah, kita diberikan telinga yang bisa mendengar dengan jelas, mendengar suara adzan dan mendengar suara bayi yang menangis. Alhamdulillah kita bisa mendapatkan ilmu dengan musah, padahal mudah pula bagi Allah untuk mengambi telinga kita ini.
Allah maha tahu betapa sering kita gembira mendengar aib orang lain dan sering dengki dengan nikmat yang diberikan kepada orang lain. Walaupun begitu banyak maksiat-maksiat yang kita dengar tapi selalu saja telingan ini diurus oleh Allah. Padahal mudah bagi Allah andai Dia menghendaki dunia ini sepi seketika. Kalai telingan kita diambil, tidak ada lagi suara adzan, tidak ada lagi suara kicau burung dan tidak ada lagi suara tangisan bayi.
Alhamdulillah, saudaraku Allah memberikan kepada kita lidah sehingga kita bisa berbicara walaupun Allah tahu betapa banyak dusta yang pernah kita ucapkan. Betapa banyak fitnah yang pernah tersebar dari mulut kita. Berapa banyak hati orantua kuta terluka dengan kata-kata kita. Allah tahu perasaan yang tercabik-cabik karena lisan kita. Allah pun tahu persis orang-orang yang terhina, teraniaya dengan ucapan kita. Tapi Allah masih memberikan kesemptan kepada kita agar bisa istigfar, walaupun mudah bagi Allah membuat mulut kita tidak bersuara, dibuat penyakit di lidag kita atau pita suara kita dibuat rusak.
Allah naha tahu apa yang dilakukan oleh tubuh kita. Allah maha menyaksikan zina mata kita, zina lisan kita. Allah Maha Tahu apa yang pernah kita sentuh dengan tangan ini, tidak ada yang tersembunyi.
Allah maha Tahu bagaimana kita Riya dengan tubuh kita, memamerkan diri hingga orang lain tergelincir. Mata kitasering kecewa mengutuk tubuh kita sendiri. Allah Maha tahu betapa kening ini jarang ingat kepada-Nya walaupun kita sering bersujud. Allah maha Tahu shalat kita jarang khusyuk, jarang sekali tapi tetap kita dipelihara. Subhanallah.
Allah maha Tahu siapapun yang pernah mendekati zina. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Allah menatap segala-galanya. Allah Maha tahu keadaan hati kita yang petantang petenteng, sombong, merasa hebat, padahal apa yang kita sombongkan adalah titipan Allah.
Begitupun para pendengki, Allah tahu persis kegembiraan kita melihat musibah yang menimpa kepada saudara-saudara kita sendiri. Kebencian kita kepada saudara seiman. Allah Maha Tahu kebusukan diri kita yang dilanda asmara sehingga menggadaikan kasih saying Allah.
Saudara, semua lumuran aib ini tidak ada yang tahu selain Allah Yang maha Tahu segalanya. Tapi Allah masih menuntun kita untuk bisa denkat dengan Dia. Andai saat ini malaikat maut berada dihadapan kita, beak; yang mana yang bisa kita bawa pulang????
Bukankah kita pasti mati? Bukankah semuanya akan diperhitungkan? Mau pulang keman? Mau pulang kemana saudara-saudaraku? Bukankah kita ingin pulang kepada Allah??
Kita sering meminta surga tapi aalan kita aalan ahli neraka. Kita ingin selamat tetapi perilaku kita celaka. Mana yang bisa jadi bekal kita? Yang MAN? Shalat kita jarang khusyuk dan itupun hanya sisa waktu. Mata Kita jarang membaca al-qur’an dengan ikhlas malah sering melihat kemaksiatan yang justru mengeraskan hati. Walaupun membaca Qur’an itu pun hanya sampai dilisan saja.
Sedekah kita Juga hanya sisa uang, itupun uang terburuk yang kita berikan. Yang mana bekal pulang kita?kepada orangtua kita sering durhaka. Padajal sembilan bulan kita menghisap darahnya. Berdiri sulit berbring susah. Kita terlahir bersimbah darah. Dua tahun kita hisap air susunya, belasan tahun kita hisap keringat dan tenanganya.
Kini orangtua kita makin renta. Betapa banyak kata-kata kita yang mengiris-ngiris hatinya. Betapa banyak sorot mata kita yang menghujam melukai perasaannya. Berapa kali kita memalingkan wajah dengan ketus kepadanya. Berapa kali kita menghardik dan mendustakannya. Padahal amal yang dicintai Allah sesudah shalat adalah memulliakan orang tua. Apakah air susu akan kita balas dengan air tuba?
Ya Allah. Duhai Allah. Duhai Yang Maha Menatap. Inilah kami hamba-Mu ya Allah yang Engkau Ciptakan, yang Engkau urus setiap saat.
Di Kala kami Lelah Engkaulah yang menidurkan. Engkaulah yang mengurus kami setiap saat. Di kala kami maka, Engkau yang memberi makan. DIkala kami dingin Engkau yang memberi selimut. Ya Allah, kami memohon, kami mohon, jadikan saat ini benar-benar saat ampunan bagi seluruh dosa kami. Ampun Ya Allah. Ampuni kami ya Allah, Ampun ya Allah.
DUhai Allah, ampuni sebusuk apapun diri kami ya Allah. Ampuni sekelam apapun masa lalu yang pernah kami jalani ya Allah. Hapuskan sekotor apapun aib-aib kami ya Allah. Ampuni kami, ya Allah. Ampuni seluruh dosa kami ya Allah. Ampuni segala kemusyrikan yang pernah kami perbuat. Ampuni, karena selama ini kami banyak melupakan-Mu, ya Allah.
Ampuni andai kami sering tidak ridlo dengan ketentuan-Mu, sering kecewa dengan takdir-Mu. Ampuni kalau kami kurang bersabar terhadap ujian-Mu, ya Allah. Ampuni maksiat yang pernah kami perbuat, ya Allah. Ampuni segala kezaliman kami kepada ibu bapak kami ya Allah.
Ya Allah, buatlah orang tua kmi ridlo dan mau memaafkan kami. Jadikan hatinya menjadi hati yang terhibur oleh Akhlak kami, ya Allah. Ya Allah, selamatkan ibu bapak kami Jadikan setiap tetes keringatnya, airmatanya, darahnya, menjadi jalan kemualiaan dunia dan akhirat. Syangi ibu bapak kami ya Allah. Golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi.
Kita tidak tahu berapa lama lagi kita masih bisa menatap wajahnya. Andaikata ibu bapak kita terbungkus kafan, tidak ada wajah yang bisa ditatap. Tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium. Tidak ada lagi oleh-oleh yang bisa kita bawakan. Tidak ada lagi suaranya yang bisa kita dengar. Tidak ada lagi sapaann yang bisa kita tunggu. Tdak ada lagi doanya buat kita.
Ya Allah, Islamkanlah orangtua yang belum Islam, Salehkan orangtuanya yang belum saleh ya Allah. Muliakan orang tua yang terhina. Bahagiakan walaupun orangtuanya terpisah ya Allah. JAdikan kami menjadi anak yang tahu balas budi ya Allah.
Hidup hanya sekali dan sebentar, pilihan kita adalah berjuang dan pulang kepada Allah. Jangan silau kepada dunia ini. Dunia hanyalah tempat singgah saja. Jangan pernah takut kepada siapapun, karena siapapun dalam genggaman Allah semata, tidak ada satupun makhluk kecuali seluruhnya sempurna dalam kekeuasaan Allah.
Wahai Allah. Engkaulah yang tahu kapan hidup kami akan berakhir. Kami mohon kepada-Mu, jadikanlah kening ini menjadi kening yang selalu rindu bersujud, ya Allah. Jadikan kenikmatan shalat menjadi karunia besar yang kami rindukan. Jadikan kami ahli tahajud, ya Allah. Jamu setiap malam ya Allah dengan ijabahnya doa doa kami.
Rabb. Karuniakan kepada kami hati yang tidak pernah kesepian merasakan kehadiran-Mu. Jadikan hati ini menjadi hati yang selalu tenang karena yakin akan pertolongan-Mu. Hati yang aman karena yakin akan perlindungan-Mu. Ya Allah kuatkan kami menjadi ahli shaum, ya Allah. Akrabkan ayat al-qur’an dengan mata kami ya Allah. Jadikan alqur’an menjadi cahaya dan kerinduan. Karuniakan kepada kami lisan yang selalu menyebut nama-Mua, yang menjdai cahaya ilmu.
Ya Allah selamatkanlah kamu muslimin dimanapun berada. Kepada saudara kami di Pelstina ya Allah, di Chehnya, atau dimanapun yang Engkau saksikan ya Allah. Segala-galanya hanya milik-Mu. Engkaulah penggenggam setiap makhluk-Mu. Penolong yang teraniaya, pebela yang terhina. ENgkaulah yang Maha Agung, Maha Sempurna. Berjkahilah apa yang dapat kami lakukan ini ya Allah. Pilihloah kami menjadi kekasih-kekasih-Mu. Menjadi orang yang Engkau angkat derajatnya di dunia dan akhirat. Amin Yaa rabbal ‘alamien.
( Kedahsyatan Do'a oleh Aa Gym)
Astagfirulloah… Astagfirulloh…Astagfirulloh.
Allah Yang Maha Agung, Maha Menatap, maha menguasai segala yang ada di bumi ini termasuk diri kita-hati kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, sahabat kita. Allah maha mendengar, Maha Memperhatikan geraka gerik kita. Tidak ada satupun yang kita lakukan. Tidak ada satupun lirikan mata yang luput dari pengetahuan Allah. Tak ada satu patah katapun yang terucap, tidak terdengar oleh Allah yang maha mendengar.
Saat ini kita dihargai orang lain, saat ini dihargai teman-teman, saat ini dihargai orang tua, sesungguhnya bukan karena kemuliaan yang kita miliki melainkan karena Allah masih menutupi aib kita. Allah menutupi segala kebusukan kita. Allah menutupi segala kemaksiatan yang pernah kita perbuta.
Wahai Sahabat, sungguh kian hari kian dekat dengan saat kepulangan (kematian) kita, Kain kafan ada saatnya oleh Allah dibungkuskan kepada jasad kita. Alangkah beruntungnya jika malaikat maut dating, kita benar-benar sudah siap. Dosa sudah diampuni oleh Allah dan badan kita terbasuh air wudlu.
Alangkah indahnya jika malaikat maut menjemput dengan paras yang teramat indah, keing kita usai bersujud, lisan kita sedang lirih menyebut nama Allah dan keringat kita bersimbah berjuang di jalan Allah. ALangkah indahnya jikalau saat kematian dating, orang tua ridla kepada kita, orang-orang yang kita sakiti sudah memafkan kita, tidak ada hutang piutang. Alangkah indahnya jikalau saat kematian dating, air mata kita sedang menetes, ingat dan rindu kepada Allah. Kita lepas ajal kita penuh dengan kemuliaan. Husnul Khatimah.
Tetapi, alangkah banyaknya orang yang mati dalam keadaan sebaliknya; mati dalam keadaan berlumur dosa, mati di tempat zina, mati dikutuk dan dilaknat orang tua, mati dalam keadaan tubuhnya berselimut harta haram sebab banyak daging yang tumbuh dari makanan haram dan mti dalam keadaan terhina. Naudzubillahi min dzalik.
Wahai sahabat, hidup di dunia hanya sebntar. Allah yang menciptkana kita memilih kita menjadi manusia, tidak menjadi hewan atau ttumbuh-tumbuhan. Alhamdulillah, diantara bermiliar manusia kita ditakdirkan menjadi Muslim, dikala orang lain kafir dan tidak mengenal Islam.
Alhamdulillah, diantara begitu banyak orang islam, banyak yang tidak mengenal sujud, tidak mengenal Al-Qur’an, tidak mengenal tausiyah, namun kita dibimbing oleh Allah menjadi Muslim dan kebing ini sering diberi kesempatan untuk bersujud.
Alhamdulillah saudaraku, otak kita dibuat cerdas, tidka dibust menjadi orang yang hilang ingatan. Allah memberikan mata kepada kita sehingga bisa melihat indahnya alam. Walaupun Allah tahu mata kita bergelimang maksiat. Allah tetap memelihara dan menuntun agar kita bisa akrab dengan al-qur’an. Alhamdulillah, kita diberikan telinga yang bisa mendengar dengan jelas, mendengar suara adzan dan mendengar suara bayi yang menangis. Alhamdulillah kita bisa mendapatkan ilmu dengan musah, padahal mudah pula bagi Allah untuk mengambi telinga kita ini.
Allah maha tahu betapa sering kita gembira mendengar aib orang lain dan sering dengki dengan nikmat yang diberikan kepada orang lain. Walaupun begitu banyak maksiat-maksiat yang kita dengar tapi selalu saja telingan ini diurus oleh Allah. Padahal mudah bagi Allah andai Dia menghendaki dunia ini sepi seketika. Kalai telingan kita diambil, tidak ada lagi suara adzan, tidak ada lagi suara kicau burung dan tidak ada lagi suara tangisan bayi.
Alhamdulillah, saudaraku Allah memberikan kepada kita lidah sehingga kita bisa berbicara walaupun Allah tahu betapa banyak dusta yang pernah kita ucapkan. Betapa banyak fitnah yang pernah tersebar dari mulut kita. Berapa banyak hati orantua kuta terluka dengan kata-kata kita. Allah tahu perasaan yang tercabik-cabik karena lisan kita. Allah pun tahu persis orang-orang yang terhina, teraniaya dengan ucapan kita. Tapi Allah masih memberikan kesemptan kepada kita agar bisa istigfar, walaupun mudah bagi Allah membuat mulut kita tidak bersuara, dibuat penyakit di lidag kita atau pita suara kita dibuat rusak.
Allah naha tahu apa yang dilakukan oleh tubuh kita. Allah maha menyaksikan zina mata kita, zina lisan kita. Allah Maha Tahu apa yang pernah kita sentuh dengan tangan ini, tidak ada yang tersembunyi.
Allah maha Tahu bagaimana kita Riya dengan tubuh kita, memamerkan diri hingga orang lain tergelincir. Mata kitasering kecewa mengutuk tubuh kita sendiri. Allah Maha tahu betapa kening ini jarang ingat kepada-Nya walaupun kita sering bersujud. Allah maha Tahu shalat kita jarang khusyuk, jarang sekali tapi tetap kita dipelihara. Subhanallah.
Allah maha Tahu siapapun yang pernah mendekati zina. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Allah menatap segala-galanya. Allah Maha tahu keadaan hati kita yang petantang petenteng, sombong, merasa hebat, padahal apa yang kita sombongkan adalah titipan Allah.
Begitupun para pendengki, Allah tahu persis kegembiraan kita melihat musibah yang menimpa kepada saudara-saudara kita sendiri. Kebencian kita kepada saudara seiman. Allah Maha Tahu kebusukan diri kita yang dilanda asmara sehingga menggadaikan kasih saying Allah.
Saudara, semua lumuran aib ini tidak ada yang tahu selain Allah Yang maha Tahu segalanya. Tapi Allah masih menuntun kita untuk bisa denkat dengan Dia. Andai saat ini malaikat maut berada dihadapan kita, beak; yang mana yang bisa kita bawa pulang????
Bukankah kita pasti mati? Bukankah semuanya akan diperhitungkan? Mau pulang keman? Mau pulang kemana saudara-saudaraku? Bukankah kita ingin pulang kepada Allah??
Kita sering meminta surga tapi aalan kita aalan ahli neraka. Kita ingin selamat tetapi perilaku kita celaka. Mana yang bisa jadi bekal kita? Yang MAN? Shalat kita jarang khusyuk dan itupun hanya sisa waktu. Mata Kita jarang membaca al-qur’an dengan ikhlas malah sering melihat kemaksiatan yang justru mengeraskan hati. Walaupun membaca Qur’an itu pun hanya sampai dilisan saja.
Sedekah kita Juga hanya sisa uang, itupun uang terburuk yang kita berikan. Yang mana bekal pulang kita?kepada orangtua kita sering durhaka. Padajal sembilan bulan kita menghisap darahnya. Berdiri sulit berbring susah. Kita terlahir bersimbah darah. Dua tahun kita hisap air susunya, belasan tahun kita hisap keringat dan tenanganya.
Kini orangtua kita makin renta. Betapa banyak kata-kata kita yang mengiris-ngiris hatinya. Betapa banyak sorot mata kita yang menghujam melukai perasaannya. Berapa kali kita memalingkan wajah dengan ketus kepadanya. Berapa kali kita menghardik dan mendustakannya. Padahal amal yang dicintai Allah sesudah shalat adalah memulliakan orang tua. Apakah air susu akan kita balas dengan air tuba?
Ya Allah. Duhai Allah. Duhai Yang Maha Menatap. Inilah kami hamba-Mu ya Allah yang Engkau Ciptakan, yang Engkau urus setiap saat.
Di Kala kami Lelah Engkaulah yang menidurkan. Engkaulah yang mengurus kami setiap saat. Di kala kami maka, Engkau yang memberi makan. DIkala kami dingin Engkau yang memberi selimut. Ya Allah, kami memohon, kami mohon, jadikan saat ini benar-benar saat ampunan bagi seluruh dosa kami. Ampun Ya Allah. Ampuni kami ya Allah, Ampun ya Allah.
DUhai Allah, ampuni sebusuk apapun diri kami ya Allah. Ampuni sekelam apapun masa lalu yang pernah kami jalani ya Allah. Hapuskan sekotor apapun aib-aib kami ya Allah. Ampuni kami, ya Allah. Ampuni seluruh dosa kami ya Allah. Ampuni segala kemusyrikan yang pernah kami perbuat. Ampuni, karena selama ini kami banyak melupakan-Mu, ya Allah.
Ampuni andai kami sering tidak ridlo dengan ketentuan-Mu, sering kecewa dengan takdir-Mu. Ampuni kalau kami kurang bersabar terhadap ujian-Mu, ya Allah. Ampuni maksiat yang pernah kami perbuat, ya Allah. Ampuni segala kezaliman kami kepada ibu bapak kami ya Allah.
Ya Allah, buatlah orang tua kmi ridlo dan mau memaafkan kami. Jadikan hatinya menjadi hati yang terhibur oleh Akhlak kami, ya Allah. Ya Allah, selamatkan ibu bapak kami Jadikan setiap tetes keringatnya, airmatanya, darahnya, menjadi jalan kemualiaan dunia dan akhirat. Syangi ibu bapak kami ya Allah. Golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi.
Kita tidak tahu berapa lama lagi kita masih bisa menatap wajahnya. Andaikata ibu bapak kita terbungkus kafan, tidak ada wajah yang bisa ditatap. Tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium. Tidak ada lagi oleh-oleh yang bisa kita bawakan. Tidak ada lagi suaranya yang bisa kita dengar. Tidak ada lagi sapaann yang bisa kita tunggu. Tdak ada lagi doanya buat kita.
Ya Allah, Islamkanlah orangtua yang belum Islam, Salehkan orangtuanya yang belum saleh ya Allah. Muliakan orang tua yang terhina. Bahagiakan walaupun orangtuanya terpisah ya Allah. JAdikan kami menjadi anak yang tahu balas budi ya Allah.
Hidup hanya sekali dan sebentar, pilihan kita adalah berjuang dan pulang kepada Allah. Jangan silau kepada dunia ini. Dunia hanyalah tempat singgah saja. Jangan pernah takut kepada siapapun, karena siapapun dalam genggaman Allah semata, tidak ada satupun makhluk kecuali seluruhnya sempurna dalam kekeuasaan Allah.
Wahai Allah. Engkaulah yang tahu kapan hidup kami akan berakhir. Kami mohon kepada-Mu, jadikanlah kening ini menjadi kening yang selalu rindu bersujud, ya Allah. Jadikan kenikmatan shalat menjadi karunia besar yang kami rindukan. Jadikan kami ahli tahajud, ya Allah. Jamu setiap malam ya Allah dengan ijabahnya doa doa kami.
Rabb. Karuniakan kepada kami hati yang tidak pernah kesepian merasakan kehadiran-Mu. Jadikan hati ini menjadi hati yang selalu tenang karena yakin akan pertolongan-Mu. Hati yang aman karena yakin akan perlindungan-Mu. Ya Allah kuatkan kami menjadi ahli shaum, ya Allah. Akrabkan ayat al-qur’an dengan mata kami ya Allah. Jadikan alqur’an menjadi cahaya dan kerinduan. Karuniakan kepada kami lisan yang selalu menyebut nama-Mua, yang menjdai cahaya ilmu.
Ya Allah selamatkanlah kamu muslimin dimanapun berada. Kepada saudara kami di Pelstina ya Allah, di Chehnya, atau dimanapun yang Engkau saksikan ya Allah. Segala-galanya hanya milik-Mu. Engkaulah penggenggam setiap makhluk-Mu. Penolong yang teraniaya, pebela yang terhina. ENgkaulah yang Maha Agung, Maha Sempurna. Berjkahilah apa yang dapat kami lakukan ini ya Allah. Pilihloah kami menjadi kekasih-kekasih-Mu. Menjadi orang yang Engkau angkat derajatnya di dunia dan akhirat. Amin Yaa rabbal ‘alamien.
( Kedahsyatan Do'a oleh Aa Gym)
butir-butir hikmah
“Kami di uji dengan kesusahan, maka kami bersabar, tetapi ketika diuji dengan kesenangan (kemewahan), hampir-hampir kami tidak sabar”
[ Abu Bakar Ash-Shidieq ].
Orang yang cerdas ialah orang yang taqwa
Orang yang dungu ialah orang yang durhaka
Orang yang dusta ialah orang yang khianat
Orang yang benar ialah orang yang dapat dipercaya
[ Abu Bakar Ash-Shidieq ].
”Selidikilah kawan-kawanmu diwaktu bersembahyang Jikalau mereka tidak hadir karena sakit, jenguklah; dan sekiranya dalam sehat-sehat-sehat saja maka patutlah untuk dicela”
[ Umar bin Khotob ]
“Kebajikan yang ringan adalah menunjukan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut”
[ Umar bin Khotob ]
”Tidak ada artinya Islam tanpa organisasi, dan tidak ada artinya organisasi tanpa disiplin, dan tidak ada gunanya disiplin tanpa ketaatan”.
[ Umar bin Khotob ].
”Wasiat Ali bin Abi Thalib”
1. Hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah;
2. Jangan kamu pentingkan dunia, dan jangan kamu tangisi apa yang hilang dari dunia ini;
3. Kasihanilah dan bantulah anak yatim;
4. Bantulah orang teraniaya;
5. Berkatalah yang hak walaupun sebagai kibatnya, kamu akan mendapat celaan;
6. Beramallah menurut al-qur’an;
7. Kerjakanlah sembahyang pada waktunya;
8. Bayalah zakat bilamana telah datang waktunya;
9. Berwudulah dengan sempurna arena tidak sah sembahyang tanpa berwudlu;
10. Hendaklah engkau selalu meminta ampun kepada Allah;
11. Tahanlah marahmu;
12. Hendaklah hubungkan kasih sayang / silaturahmi;
13. Ajarklah kaum muslimin beragama;
14. Tetap teguhlah dalam prinsipmu;
15. Berbaktilah kepada negara;
16. Suruhlah orang-orang melakukan kebajikan dan menjauhi kemungkaran;.
”Apabila engkau mendengar ilmu, maka sebarkanlah ia! Dan jangan engkau campurkan dengan senda gurau, agar tak nanti dimuntahkan oleh hati”
[ Ali. Ra ]
”Barangsiapa mengumpulkan padanya enam perkara, niscaya ia tidak meninggalkan usaha sorga dan lari dari neraka, yaitu:
1. Ia mengenal Allah lalu mentaatinya.
2. Ia mengenal Setan, lalu mendurhakainya,
3. Ia mengenal kebenaran, lalu mengikutinya,
4. Ia mengenal yang batil, lalu menjaga diri daripadanya.
5. Ia mengenal dunia lalu menolaknya.
6. Ia mengenal akhirat, lalu mencarinya.
Ali ra pernah berkhutbah:”Ketahulah bahwa kmu itu akan mati dan dibangkitkan sesudahnya. Kamu terikat dengan amal perbuatamu dan akan dibalas atasnya. Maka janganlah kamu ditipu oleh kehidupan duniawi. Sesungguhnya kehidupan dunia itu, diliputi dengan percobaan, dikenal sebagai kehancuran dan disifati dengan tipuan....Tiada yang kekal didalamnya. Dan tiada yang berada dalam kelapangan dan kegembiraan. Tapi tiba-tiba datanglah percobaan dan tipuan. Keadaan mereka berubah-ubah....”
” Hendaknya engkau memberi dan tidak termashur (karena pemberianmu itu). Dan janganlah engkau menonjolkan diri disebut-sebut orang. Beramalah dan sembunyikanlah!Dan diamlah, niscaya engkau selamat! Gembiralah orang yang baik dan murkailah orang zalim!”
”Iman itu dibangun atas empar tiang: yakin, sabar, jihad dan adil”.”Sabar dan iman adalah seperti epala dan tubuh, tidak ada tubuh bagi orang yang tiada mempunyai kepala. Dan tidak ada iman, bagi orang yang tidak mempunyai kesabaran.”
Siapa yang rindu kepada syurga, niscaya tidak menuruti segala nafsu sahwat. Siapa yang tidak ingin masuk neraka, niscaya ia kembali (menjauh) dari perbuatan – perbuatan yang diharamkan”.
”Hawa nafsu berserikat dengan kebutaan mata. Dan sebagian dari taufik ialah berhenti sebentar ketika timbul keheranan. Sebaik-aik yang menolak kesusahan iaah yakin. Akibat dusta ialah penyesalan.”
”Takwa ialah takut kepada Allah, mengamalkan isi kitab Allah, merasa puas dengan pemberian Allah, dan berkemas-kemas untuk menjelang hari berangkat menuju Allah”.
” Dunia dan akhirat adalah seperti dua daun timbangan atau seperti timur dan barat, atau seperti dua orang perempuan yang dimadu, kalau anda pindah kepada yang satu, yang lain akan benci dan marah”.
”Perangan baik terdapat pada tiga perkara : menjauhi segala yang haram, mencari yang halal, dan membantu keluarga”.
” Bahwasannya iman akan tampak dihati sebagai titik-titik putih Jika iman bertambah, bertambah pula titik putih itu.Hingga apabila iman seseorang menjadi sempurna, menjadi putihlah hati seluruhnya”.
”Barangsiapa yang rindu kepada syurga, maka ia harus melupakan syahwat dunia”.
” Tidak membawa kebaika suatu peribadatan yang tidak disertai dengan pengertian. Tidak pula menjadi kebaikan suatu bacaan yang tidak disertai pemikiran tentang makna yang terkandung dalamnya”.
”Saudaramu yang sebenar-benarnya iala orang yang ada disampingmu. IA rela menerjunkan diri kedalam bahaya demi kemanfaatanmu”.
”Bukanlah suatu kebaikan jika milikmu yang banyak hanyalah anak-anak dan harta saja, tetapi kebaikan yang sebenarnya ialah banyak ilmu pengetahuan, besar kesabaran dan dangat penyantun. Hendaknya jangan pula engkau merasa bangga dengan banyaknya beribadat kepada Allah, jika engkau berbuat kebaikan, memujilah serta bersyukurlah kepada-Nya”.
”Demi Allah, seorang yang mulia dan dermawan tidak pernah menuntut haknya terlampau jauh”.
”Kelompok batil yang diorganisir dapat mengalahkan kelompok baik yang tidak terorganisir”.
”Orang yang bersabar, pasti mendapat kemenangan, walaupun tertunda”.
”Bahwasannya pada pertengkaran terdapat berbagai kebinasaan”
”Sesungguhnya dua hal yang sangat aku takutkan mengenai kamu; pertama; perasaan masih jauh dari mati dan, kedua, tunduk kepada nafsu”
”Orang yang ttidak bisa menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya”.
”Sejahat-jahat teman, adalah yang memaksa engkau bermuka-muka mencari-cari dalih dan alasan.”
”Tumpahkan semua hasratmu kepada usaha untuk diterimanya amal perbuatanmu, sebab tidak dapt dianggapkecil amal perbuatan yang diterima Allah”.
Wasiat Ali ra kepada dua puteranya ”Camkan empat perkara, selama berpegang teguh pada empat perkara it, apapun yang kau lakukan tidak akan mendatangkan mudharat kepadamu :
Sesungguhnya kekayaan yang paling tinggi nilainya adalah akal pikiran.
Kemelaratan yang paling parah adalah kebodohan.
Kesepian yang paling menakutkan ialah bangga pada diri sendiri.
Dan keturunan yang paling mulia adalah budi pekerti luhur”
Abu Hurairah ”Adalah lebih baik bagi anak Adam, telinganya penuh dengan timah hancur, daripada mendengar azan yang tidak dijawabnya”.
”Bukanlah ilmu itu kemahiran bercerita, tetapi ilmu itu (menimbulkan) taqwa kepada Tuhan” [Ibn Mas’ud]
”Aku peringatkan kamu dari berlebih-lebihan dalam berkata-kata. Cukuplah bagi seorang manusia, sekedar menyampaikan hajatnya” [Ibn Mas’ud]
” Hendaklah kamu seperti mata air ilmu, lampu petunjuk, banyak berdiam diri dirumah pelita malam, sunyi hati dari selain Allah, memakai pakaian dari kain buruk, terkenal dikalangan penduduk langit dan tersembunyi dikalangan penduduk bumi” [Ibn Mas’ud]
Sudah menjadi dosa, apabila dikatakan kepadanya ”bertakwalah kepada Allah!” lalu ia menjawab :”Jagalah dirimu sendiri” [Ibn Mas’ud]
Dunia adalah kerisauan dan duka cita. Apabila terdapat kesenangan didalamnya, maka itu keuntungannya” [Ibn Mas’ud]
”Apabila engkau menginginkan ilmu pengetahuan, maka selidikilah Al-qur’an, sebab didalamnya termuat ilmu-ilmu orang-orang yang dahulu dan belakangan” [Ibn Mas’ud]
”Sebaik-baik kaya ialah kaya hati;
Sebaik-baik bekal ialah taqwa
Seburuk-buruk buta ialah buta hati
Sebesar-besar dosa ialah berdusta
Sejelek-jelek usaha ialah memungut riba
Seburuk-buruk makanan ialah memakan harta anak yatim
Siapa memaafkan orang akan dimaafkan Allah
Dan siapa mengampuni orang akan diampuni Allah”
[Ibn Mas’ud]
”Orang yang mengajarkan kebajikan kepada orang banyak, niscaya dimintakan ampun dosanya oleh segala sesuatu, hatta ikan didalam laut” [Ibn Abbas]
”Siapa yang mendengar azan dan tidak menjawabnya, berarti dia tidak menghendaki kebajikan dan kebajikan pun tiada berkehendak kepadanya” [Ibn Abbas]
”Dua rakaat shalat dengan bertafakur, adalah lebih baik daripada mengerjakan shalat semalam suntuk dalam keadaan hati lalai” [Ibn Abbas]
”Tidak diterima oleh Allah shalat seseorang yang didalam rongga tubuhnya terdapat barang-barang haram” [Ibn Abbas]
”Sesungguhnya seseorang dari kamu akan mempersekutukan Allah, sampai sejauh mempersekutukan-Nya dengan anjing-nya dengan mengatakan : ’Jikalau tidak karena anjing itu, niscaya kami akan kecurian tadi malam” [Ibn Abbas]
”Tafakur mengenai kebajikan membawa kepada pengamalannya, Menyesal atas kejahatan membawa kepada meninggalkannya”. [Ibn Abbas]
Ibn Abbas melakukan tiga perkara dan meninggalkan tiga perkara:
1. Menarik hati pendengar bila berbicara
2. memperhatikan setiap ucapan pembicara
3. Memilih yang teringan bila memutuskan perkara
1. Menjauhi sifat mengambil muka
2. Menjauhi orang-orang yang rendah budi
3. Menjauhi setiap perbuatan dosa.
”Barang siapa yang meninggalkan perbantahan dalam keadaan ia bersalah, maka akan didirikanlah oleh Allah untuknya sebuah rumah di halaman syurga; dan barangsiapa meninggalkan perbantahan ketiaka ia dalam keadaan benar, maka akan didirikanlah untuknya oleh Allah sebuah rumah di tempat tertinggi dari surga” [Ibn Abbas]
”Syetan itu berdia di hati Anak Adam. Jika seseorang berdzikir kepada Allah, maka syetan pun m undur; dan jika seseorang lupa kepada Allah, maka syetan mengacau hatinya” [Ibn Abbas]
”Orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu, berserikat dengan kebajikan. Selebihnya adalah manusia-manusia bodoh yang padanya taka da kebajikan” [Abu Darda]
” Satu kali siksaan neraka bagi orang yang tidak berilmu, dan tujuh kali bagi orang berilmu yang tidak mengamalkan”[Abu Darda]
”Apabila engaku menyebutkan orang-orang mati, maka anggaplah dirimu salah seorang dari mereka” [Abu Darda]
”Orang-orang mukmin ialah yang melihat dengan Nur Allah dari belakang tabir tipis. Demi Allah, Nur itu sebenarnya ialah kebenaran yang diletakan Allah dalam hati manusia dan dan digerakan di mulut mereka” [Abu Darda]
”Hendaklah kita semua menunjukan muka yang berseri-seri pada suatu golongan sekalipun dalam hati kita melaknati mereka” [Abu Darda]
”Aku berkeinginan untuk menghimpun antara dagang dan ibadah, tapi keduanya tidak dapat berkumpul. Maka aku memilih ibadah da meninggalkan dagang”
[Abu Darda]
”Sifat mulia ada sepuluh yaitu; benar pembicaraannya, dibenarkan orang, memberi kepada yang meminta, membalas dengan layak segala perbuatan, bersilaturahmi, memelihara amanah, menjaga keamanan tetangga, menjaga keamanan teman, dan memuliakan tamu. Yang lebih utama dari semua sifat diatas ialah malu” [aisyah ra]
”Rasululloh saw. tidak pernah membalas dendam pada siapapun, kalau kesalahan orang itu hanya tertuju terhadap dirinya sendiri. Baru kalau yang dilanggar adalah kehormatan Allah atau agama, maka beliau saw pasti mengambil tindakan keras, semata-mata demi mengharapkan keridhaan Allah.”
[aisyah ra]
”Ketahuilah berapa banyak orang putih pakaianna, tapi kotor agamanya dan berapa banyak yang merasa mulia hari ini, tapi terhina dan tersia-sia pada hari esok” (Abu Ubaidah)
”Kebinasaan adalah berbuat dosa. Kemudian jika tidak berbuat kebajikan sesudahnya, sehingga ia binasa” (Abu Ubaidah)
”Jika engkau menyukai agar dirimu tidak terkenal di antara manusia, maka engkau akan mendapat kedudukan yang tinggi dari Allah”.
(Abu Ubaidah)
”Banyak sekali orang membaca al-qur’an, tetapi al-qur’an bahkan melaknatnya.’ (Anas bin Malik)
”Sesungguhnya seseorang itu akan sampai kepada derajatnya tertinggi di sorga dengan budi pekerti baiknya, meskipun ia bukan ahli ibadah. Dan ia akan sampai kepada derajatnya yang rendah di neraka jahanam dengan budi pekerti jahatnya, walaupun ia seorang ahli ibadah” (Anas bin Malik)
”Rasululloh saw. Bersabda, ’apabila berjumpa dengan dua orang mukmin, lalu berjabat tangan, niscaya diantara keduanya dibagikan tujuh puluh ampunan. Enam puluh sembilan adalah bagi yang lebih dulu menjabat tangan”
(Anas bin Malik)
”Perbantahan itu mengeraskan hati dan mempusakai kedengkian”
(Anas bin Malik)
”Mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah adalah lebih aku sukai daripada bersedekah dengan seribu dinar” (Abdullah bin Umar)
”Aku tidak pernah kenyang selama 16 tahun. Karena kekenyangan itu memberatkan tubuh, menyesatkan hati, menghilangkan cerdik, menarik tidur dan melemahkan orang yang kenyang itu dari beribadah” (imam Syafe’i).
”Barangsiapa tiada menjaga dirinya maka tak bergunlah ilmunya”
”Setiap orang mempunyai yang dikasihi dan yang dibenci. Apabila ada maka hendaklah engkau bersama golongan orang yang taat kepada Allah Ta’ala”.
[ Abu Bakar Ash-Shidieq ].
Orang yang cerdas ialah orang yang taqwa
Orang yang dungu ialah orang yang durhaka
Orang yang dusta ialah orang yang khianat
Orang yang benar ialah orang yang dapat dipercaya
[ Abu Bakar Ash-Shidieq ].
”Selidikilah kawan-kawanmu diwaktu bersembahyang Jikalau mereka tidak hadir karena sakit, jenguklah; dan sekiranya dalam sehat-sehat-sehat saja maka patutlah untuk dicela”
[ Umar bin Khotob ]
“Kebajikan yang ringan adalah menunjukan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut”
[ Umar bin Khotob ]
”Tidak ada artinya Islam tanpa organisasi, dan tidak ada artinya organisasi tanpa disiplin, dan tidak ada gunanya disiplin tanpa ketaatan”.
[ Umar bin Khotob ].
”Wasiat Ali bin Abi Thalib”
1. Hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah;
2. Jangan kamu pentingkan dunia, dan jangan kamu tangisi apa yang hilang dari dunia ini;
3. Kasihanilah dan bantulah anak yatim;
4. Bantulah orang teraniaya;
5. Berkatalah yang hak walaupun sebagai kibatnya, kamu akan mendapat celaan;
6. Beramallah menurut al-qur’an;
7. Kerjakanlah sembahyang pada waktunya;
8. Bayalah zakat bilamana telah datang waktunya;
9. Berwudulah dengan sempurna arena tidak sah sembahyang tanpa berwudlu;
10. Hendaklah engkau selalu meminta ampun kepada Allah;
11. Tahanlah marahmu;
12. Hendaklah hubungkan kasih sayang / silaturahmi;
13. Ajarklah kaum muslimin beragama;
14. Tetap teguhlah dalam prinsipmu;
15. Berbaktilah kepada negara;
16. Suruhlah orang-orang melakukan kebajikan dan menjauhi kemungkaran;.
”Apabila engkau mendengar ilmu, maka sebarkanlah ia! Dan jangan engkau campurkan dengan senda gurau, agar tak nanti dimuntahkan oleh hati”
[ Ali. Ra ]
”Barangsiapa mengumpulkan padanya enam perkara, niscaya ia tidak meninggalkan usaha sorga dan lari dari neraka, yaitu:
1. Ia mengenal Allah lalu mentaatinya.
2. Ia mengenal Setan, lalu mendurhakainya,
3. Ia mengenal kebenaran, lalu mengikutinya,
4. Ia mengenal yang batil, lalu menjaga diri daripadanya.
5. Ia mengenal dunia lalu menolaknya.
6. Ia mengenal akhirat, lalu mencarinya.
Ali ra pernah berkhutbah:”Ketahulah bahwa kmu itu akan mati dan dibangkitkan sesudahnya. Kamu terikat dengan amal perbuatamu dan akan dibalas atasnya. Maka janganlah kamu ditipu oleh kehidupan duniawi. Sesungguhnya kehidupan dunia itu, diliputi dengan percobaan, dikenal sebagai kehancuran dan disifati dengan tipuan....Tiada yang kekal didalamnya. Dan tiada yang berada dalam kelapangan dan kegembiraan. Tapi tiba-tiba datanglah percobaan dan tipuan. Keadaan mereka berubah-ubah....”
” Hendaknya engkau memberi dan tidak termashur (karena pemberianmu itu). Dan janganlah engkau menonjolkan diri disebut-sebut orang. Beramalah dan sembunyikanlah!Dan diamlah, niscaya engkau selamat! Gembiralah orang yang baik dan murkailah orang zalim!”
”Iman itu dibangun atas empar tiang: yakin, sabar, jihad dan adil”.”Sabar dan iman adalah seperti epala dan tubuh, tidak ada tubuh bagi orang yang tiada mempunyai kepala. Dan tidak ada iman, bagi orang yang tidak mempunyai kesabaran.”
Siapa yang rindu kepada syurga, niscaya tidak menuruti segala nafsu sahwat. Siapa yang tidak ingin masuk neraka, niscaya ia kembali (menjauh) dari perbuatan – perbuatan yang diharamkan”.
”Hawa nafsu berserikat dengan kebutaan mata. Dan sebagian dari taufik ialah berhenti sebentar ketika timbul keheranan. Sebaik-aik yang menolak kesusahan iaah yakin. Akibat dusta ialah penyesalan.”
”Takwa ialah takut kepada Allah, mengamalkan isi kitab Allah, merasa puas dengan pemberian Allah, dan berkemas-kemas untuk menjelang hari berangkat menuju Allah”.
” Dunia dan akhirat adalah seperti dua daun timbangan atau seperti timur dan barat, atau seperti dua orang perempuan yang dimadu, kalau anda pindah kepada yang satu, yang lain akan benci dan marah”.
”Perangan baik terdapat pada tiga perkara : menjauhi segala yang haram, mencari yang halal, dan membantu keluarga”.
” Bahwasannya iman akan tampak dihati sebagai titik-titik putih Jika iman bertambah, bertambah pula titik putih itu.Hingga apabila iman seseorang menjadi sempurna, menjadi putihlah hati seluruhnya”.
”Barangsiapa yang rindu kepada syurga, maka ia harus melupakan syahwat dunia”.
” Tidak membawa kebaika suatu peribadatan yang tidak disertai dengan pengertian. Tidak pula menjadi kebaikan suatu bacaan yang tidak disertai pemikiran tentang makna yang terkandung dalamnya”.
”Saudaramu yang sebenar-benarnya iala orang yang ada disampingmu. IA rela menerjunkan diri kedalam bahaya demi kemanfaatanmu”.
”Bukanlah suatu kebaikan jika milikmu yang banyak hanyalah anak-anak dan harta saja, tetapi kebaikan yang sebenarnya ialah banyak ilmu pengetahuan, besar kesabaran dan dangat penyantun. Hendaknya jangan pula engkau merasa bangga dengan banyaknya beribadat kepada Allah, jika engkau berbuat kebaikan, memujilah serta bersyukurlah kepada-Nya”.
”Demi Allah, seorang yang mulia dan dermawan tidak pernah menuntut haknya terlampau jauh”.
”Kelompok batil yang diorganisir dapat mengalahkan kelompok baik yang tidak terorganisir”.
”Orang yang bersabar, pasti mendapat kemenangan, walaupun tertunda”.
”Bahwasannya pada pertengkaran terdapat berbagai kebinasaan”
”Sesungguhnya dua hal yang sangat aku takutkan mengenai kamu; pertama; perasaan masih jauh dari mati dan, kedua, tunduk kepada nafsu”
”Orang yang ttidak bisa menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya”.
”Sejahat-jahat teman, adalah yang memaksa engkau bermuka-muka mencari-cari dalih dan alasan.”
”Tumpahkan semua hasratmu kepada usaha untuk diterimanya amal perbuatanmu, sebab tidak dapt dianggapkecil amal perbuatan yang diterima Allah”.
Wasiat Ali ra kepada dua puteranya ”Camkan empat perkara, selama berpegang teguh pada empat perkara it, apapun yang kau lakukan tidak akan mendatangkan mudharat kepadamu :
Sesungguhnya kekayaan yang paling tinggi nilainya adalah akal pikiran.
Kemelaratan yang paling parah adalah kebodohan.
Kesepian yang paling menakutkan ialah bangga pada diri sendiri.
Dan keturunan yang paling mulia adalah budi pekerti luhur”
Abu Hurairah ”Adalah lebih baik bagi anak Adam, telinganya penuh dengan timah hancur, daripada mendengar azan yang tidak dijawabnya”.
”Bukanlah ilmu itu kemahiran bercerita, tetapi ilmu itu (menimbulkan) taqwa kepada Tuhan” [Ibn Mas’ud]
”Aku peringatkan kamu dari berlebih-lebihan dalam berkata-kata. Cukuplah bagi seorang manusia, sekedar menyampaikan hajatnya” [Ibn Mas’ud]
” Hendaklah kamu seperti mata air ilmu, lampu petunjuk, banyak berdiam diri dirumah pelita malam, sunyi hati dari selain Allah, memakai pakaian dari kain buruk, terkenal dikalangan penduduk langit dan tersembunyi dikalangan penduduk bumi” [Ibn Mas’ud]
Sudah menjadi dosa, apabila dikatakan kepadanya ”bertakwalah kepada Allah!” lalu ia menjawab :”Jagalah dirimu sendiri” [Ibn Mas’ud]
Dunia adalah kerisauan dan duka cita. Apabila terdapat kesenangan didalamnya, maka itu keuntungannya” [Ibn Mas’ud]
”Apabila engkau menginginkan ilmu pengetahuan, maka selidikilah Al-qur’an, sebab didalamnya termuat ilmu-ilmu orang-orang yang dahulu dan belakangan” [Ibn Mas’ud]
”Sebaik-baik kaya ialah kaya hati;
Sebaik-baik bekal ialah taqwa
Seburuk-buruk buta ialah buta hati
Sebesar-besar dosa ialah berdusta
Sejelek-jelek usaha ialah memungut riba
Seburuk-buruk makanan ialah memakan harta anak yatim
Siapa memaafkan orang akan dimaafkan Allah
Dan siapa mengampuni orang akan diampuni Allah”
[Ibn Mas’ud]
”Orang yang mengajarkan kebajikan kepada orang banyak, niscaya dimintakan ampun dosanya oleh segala sesuatu, hatta ikan didalam laut” [Ibn Abbas]
”Siapa yang mendengar azan dan tidak menjawabnya, berarti dia tidak menghendaki kebajikan dan kebajikan pun tiada berkehendak kepadanya” [Ibn Abbas]
”Dua rakaat shalat dengan bertafakur, adalah lebih baik daripada mengerjakan shalat semalam suntuk dalam keadaan hati lalai” [Ibn Abbas]
”Tidak diterima oleh Allah shalat seseorang yang didalam rongga tubuhnya terdapat barang-barang haram” [Ibn Abbas]
”Sesungguhnya seseorang dari kamu akan mempersekutukan Allah, sampai sejauh mempersekutukan-Nya dengan anjing-nya dengan mengatakan : ’Jikalau tidak karena anjing itu, niscaya kami akan kecurian tadi malam” [Ibn Abbas]
”Tafakur mengenai kebajikan membawa kepada pengamalannya, Menyesal atas kejahatan membawa kepada meninggalkannya”. [Ibn Abbas]
Ibn Abbas melakukan tiga perkara dan meninggalkan tiga perkara:
1. Menarik hati pendengar bila berbicara
2. memperhatikan setiap ucapan pembicara
3. Memilih yang teringan bila memutuskan perkara
1. Menjauhi sifat mengambil muka
2. Menjauhi orang-orang yang rendah budi
3. Menjauhi setiap perbuatan dosa.
”Barang siapa yang meninggalkan perbantahan dalam keadaan ia bersalah, maka akan didirikanlah oleh Allah untuknya sebuah rumah di halaman syurga; dan barangsiapa meninggalkan perbantahan ketiaka ia dalam keadaan benar, maka akan didirikanlah untuknya oleh Allah sebuah rumah di tempat tertinggi dari surga” [Ibn Abbas]
”Syetan itu berdia di hati Anak Adam. Jika seseorang berdzikir kepada Allah, maka syetan pun m undur; dan jika seseorang lupa kepada Allah, maka syetan mengacau hatinya” [Ibn Abbas]
”Orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu, berserikat dengan kebajikan. Selebihnya adalah manusia-manusia bodoh yang padanya taka da kebajikan” [Abu Darda]
” Satu kali siksaan neraka bagi orang yang tidak berilmu, dan tujuh kali bagi orang berilmu yang tidak mengamalkan”[Abu Darda]
”Apabila engaku menyebutkan orang-orang mati, maka anggaplah dirimu salah seorang dari mereka” [Abu Darda]
”Orang-orang mukmin ialah yang melihat dengan Nur Allah dari belakang tabir tipis. Demi Allah, Nur itu sebenarnya ialah kebenaran yang diletakan Allah dalam hati manusia dan dan digerakan di mulut mereka” [Abu Darda]
”Hendaklah kita semua menunjukan muka yang berseri-seri pada suatu golongan sekalipun dalam hati kita melaknati mereka” [Abu Darda]
”Aku berkeinginan untuk menghimpun antara dagang dan ibadah, tapi keduanya tidak dapat berkumpul. Maka aku memilih ibadah da meninggalkan dagang”
[Abu Darda]
”Sifat mulia ada sepuluh yaitu; benar pembicaraannya, dibenarkan orang, memberi kepada yang meminta, membalas dengan layak segala perbuatan, bersilaturahmi, memelihara amanah, menjaga keamanan tetangga, menjaga keamanan teman, dan memuliakan tamu. Yang lebih utama dari semua sifat diatas ialah malu” [aisyah ra]
”Rasululloh saw. tidak pernah membalas dendam pada siapapun, kalau kesalahan orang itu hanya tertuju terhadap dirinya sendiri. Baru kalau yang dilanggar adalah kehormatan Allah atau agama, maka beliau saw pasti mengambil tindakan keras, semata-mata demi mengharapkan keridhaan Allah.”
[aisyah ra]
”Ketahuilah berapa banyak orang putih pakaianna, tapi kotor agamanya dan berapa banyak yang merasa mulia hari ini, tapi terhina dan tersia-sia pada hari esok” (Abu Ubaidah)
”Kebinasaan adalah berbuat dosa. Kemudian jika tidak berbuat kebajikan sesudahnya, sehingga ia binasa” (Abu Ubaidah)
”Jika engkau menyukai agar dirimu tidak terkenal di antara manusia, maka engkau akan mendapat kedudukan yang tinggi dari Allah”.
(Abu Ubaidah)
”Banyak sekali orang membaca al-qur’an, tetapi al-qur’an bahkan melaknatnya.’ (Anas bin Malik)
”Sesungguhnya seseorang itu akan sampai kepada derajatnya tertinggi di sorga dengan budi pekerti baiknya, meskipun ia bukan ahli ibadah. Dan ia akan sampai kepada derajatnya yang rendah di neraka jahanam dengan budi pekerti jahatnya, walaupun ia seorang ahli ibadah” (Anas bin Malik)
”Rasululloh saw. Bersabda, ’apabila berjumpa dengan dua orang mukmin, lalu berjabat tangan, niscaya diantara keduanya dibagikan tujuh puluh ampunan. Enam puluh sembilan adalah bagi yang lebih dulu menjabat tangan”
(Anas bin Malik)
”Perbantahan itu mengeraskan hati dan mempusakai kedengkian”
(Anas bin Malik)
”Mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah adalah lebih aku sukai daripada bersedekah dengan seribu dinar” (Abdullah bin Umar)
”Aku tidak pernah kenyang selama 16 tahun. Karena kekenyangan itu memberatkan tubuh, menyesatkan hati, menghilangkan cerdik, menarik tidur dan melemahkan orang yang kenyang itu dari beribadah” (imam Syafe’i).
”Barangsiapa tiada menjaga dirinya maka tak bergunlah ilmunya”
”Setiap orang mempunyai yang dikasihi dan yang dibenci. Apabila ada maka hendaklah engkau bersama golongan orang yang taat kepada Allah Ta’ala”.
Jumat, November 07, 2008
nafsu
Semoga Allah yang Maha sempurna memberikan kita kekuatan untuk menahan nafsu yang harus kita kendalikan bukan untuk diumbar sembarangan. Dalam kitab Al-hikam disebutkan
”pokok dari semua maksiat dan kelalaian serta sahwat karena ingin memuaskan hawa nafsu sedangkan pokok dari ketaatan, keadasarn dan kesopanan akhlak dan karena ada pengekangan hawa nafsu.
Al-Junaedi berkata”Jangan mempercayai hawa nafsumu meskipun sudah lama taat kepadamu untuk berbuata ibadah kepada Rabb-mu”.
Pangkal semua maksiat karena kita tidak mengendalikan hawa nafsu kita, semua penyakit kejelekan akan ikut, dan sebaliknya pangkal kebaikan karena kita mampu mengendalikan nafsu kita, nafsu menajdi ciri bahwa kita mansuia sempurna. Nafsu ibarat kuda bila beisa mengendalikan maka kita bisa sampai pada tjuan dan sebaliknya jika kuda tidka bisa dikendalikan malah kita terjatuh dan celaka.
Gunakan nafsu dijalan Allah sehingga menjadi pahala, nafsu sahwat kita gunakan untuk ibadah jangan sampai karena untuk mendapatkan kenikmatan sahwat yangs ediikit kita diranjam. Jika nafsu terkendali semua menjadi enak. Tapi jika nafsu tak terkendali semua jadi celaka. Contoh jika kita bisa menahan amarah maka bisa terangkat harkat kita, Tapi bila amarah tidak bisa terkendali maka semua semua hancur dan harkat jatuh, wajah rusak, tutur kata pedas melukai, tangan memukul, menghancurkan, bahkan emmbunuh.Dengan amarah orang bisa trebunuh. Semua ditendang. Maka orang yang tidak bisa mengendalikan amarah orang yang berksedudukantinggi jatuh, anak dibesarkan kabur akrena amarah Orang tua, seorang pemimpin dikantor akan tegang karena ada amarah.
Cara menahan Amarah:
Kita diciptakan oleh Allah berikut dilegkapi dengan amarah, Untuk menahan amarah langkah-langkah sebagai berikut
kita harus memikirkan akibat keburukan dari Amarah seperti
Hidup tidak tenang
Akan cenderung dzalim, menganiaya
Kesehatan terganggu, metabolisme tubuh repot
Merusak silaturahmi, karena orang tidak suka gabung sama orang pemarah
Wibawa akan jatuh
Jangan bereaksi, jangan memulai marah ” seperti teori bola salju” keluarla dari situasi yang akan menimbulkan marah,
Pergi jauhi lingkungan itu
Pergi wudlu
Tenang dan beristigfar
Raba perasaan orang yang akan dimarahi.
Sibukan diri dengan sesuatu yang bermanfaat.
Sahwat adalah anugerah semua mahluk Allah termasuk binatang punya nafsu sahwat, untuk menahan nafsu sahwat bisa dikendalikan / dibarengi dengan shaum, menyibukan diri dengan dzikir, Kembali pada keagungan dan kebesaran bahwa Allah memberikan sahwat ini adalah sebagai nikmat yang harus disyukuri dan dijadikan ibadah.
Tidak setiap keinginan harus kita penuhi, ingin membeli barang tahan apakah barang ini bermanfaat, perlukan saya membeli ini itu, Apakah barang ini harus dibeli sekarang, tahan. Keinginan ini bagaikan minum air laut, sekali minum langsung makin haus dan makin banyak minum makin haus. Tidak setiap keinginan tidak harus selalu kita penuhi tanyakan apakah keinginan ini dijalan Allah atau Ngak???/ tanya.
”Dan sekiranya engkau berkawan seorang bodoh yang tidak menurutkan hawa nafsunya mampu lebih baik daripada berkawan dengn seorang Alim yangs elalu menuruti hawa nafsunya itu, Maka ilmu apakah yang dapat digelarkan bagi seorang alim yang selalu menuruti hawa nafsunya itu , sebaliknyadana keboohan apakah yang haru sidgelarkan bagi seorng yang sudah da[at menahan hawa nafsunya.”
Orang yang berilmu tapi tidak mampu mengendalikan dirinya tidak bisa disebutkan berilmu, Jadi orang Pintar itu bukan diukur dari banyak ilmu, tapi diukur dari bagaimana dia bisa mengendalikan diri/kearifan pribadi.
” Dalam pandangan Allah dunia ini lebih Hina daripada para sahabat memandang hina bangkai kambing ini”. Dunia yang hina adalah dunia yang membuat lalai kepada Allah, solat diabaikan, ibadah ditinggalkan itu yang menjadi dunia hina. Sibuk dengan dunia, pedagang yang jujur dalam mencari harta, pembisnis yang menjadikan kegiatan dunia ini semakin cinta kepada Allah itu bukan kepuasan duniawi.
Tapi bagaimana kita bisa mendekat Allah bila hati ini terbelenggu hawa nafsu qita. Allah menciptakan Nafsu bukan untuk membelenggu kita, misalnya nafsu makanan/lapar. Taklukan lapar ini dengan shaum dan bukan untuk memikirkan bagaimana kita bisa makan makanan yang enak, yang mahal sehingga habis waktu untuk memuashakn nafsu makan yang enak. Orang yang tidak terbelnggu dengan amakanan, dia makan bukan karena perut tapi dilakukan dengan tafakur dan syukur bagaimna ia bisa mengahdapi nasi, dia ingat masih banyak kepada orang yang belum makan yang sulit untuk menemukan nasi.s
”pokok dari semua maksiat dan kelalaian serta sahwat karena ingin memuaskan hawa nafsu sedangkan pokok dari ketaatan, keadasarn dan kesopanan akhlak dan karena ada pengekangan hawa nafsu.
Al-Junaedi berkata”Jangan mempercayai hawa nafsumu meskipun sudah lama taat kepadamu untuk berbuata ibadah kepada Rabb-mu”.
Pangkal semua maksiat karena kita tidak mengendalikan hawa nafsu kita, semua penyakit kejelekan akan ikut, dan sebaliknya pangkal kebaikan karena kita mampu mengendalikan nafsu kita, nafsu menajdi ciri bahwa kita mansuia sempurna. Nafsu ibarat kuda bila beisa mengendalikan maka kita bisa sampai pada tjuan dan sebaliknya jika kuda tidka bisa dikendalikan malah kita terjatuh dan celaka.
Gunakan nafsu dijalan Allah sehingga menjadi pahala, nafsu sahwat kita gunakan untuk ibadah jangan sampai karena untuk mendapatkan kenikmatan sahwat yangs ediikit kita diranjam. Jika nafsu terkendali semua menjadi enak. Tapi jika nafsu tak terkendali semua jadi celaka. Contoh jika kita bisa menahan amarah maka bisa terangkat harkat kita, Tapi bila amarah tidak bisa terkendali maka semua semua hancur dan harkat jatuh, wajah rusak, tutur kata pedas melukai, tangan memukul, menghancurkan, bahkan emmbunuh.Dengan amarah orang bisa trebunuh. Semua ditendang. Maka orang yang tidak bisa mengendalikan amarah orang yang berksedudukantinggi jatuh, anak dibesarkan kabur akrena amarah Orang tua, seorang pemimpin dikantor akan tegang karena ada amarah.
Cara menahan Amarah:
Kita diciptakan oleh Allah berikut dilegkapi dengan amarah, Untuk menahan amarah langkah-langkah sebagai berikut
kita harus memikirkan akibat keburukan dari Amarah seperti
Hidup tidak tenang
Akan cenderung dzalim, menganiaya
Kesehatan terganggu, metabolisme tubuh repot
Merusak silaturahmi, karena orang tidak suka gabung sama orang pemarah
Wibawa akan jatuh
Jangan bereaksi, jangan memulai marah ” seperti teori bola salju” keluarla dari situasi yang akan menimbulkan marah,
Pergi jauhi lingkungan itu
Pergi wudlu
Tenang dan beristigfar
Raba perasaan orang yang akan dimarahi.
Sibukan diri dengan sesuatu yang bermanfaat.
Sahwat adalah anugerah semua mahluk Allah termasuk binatang punya nafsu sahwat, untuk menahan nafsu sahwat bisa dikendalikan / dibarengi dengan shaum, menyibukan diri dengan dzikir, Kembali pada keagungan dan kebesaran bahwa Allah memberikan sahwat ini adalah sebagai nikmat yang harus disyukuri dan dijadikan ibadah.
Tidak setiap keinginan harus kita penuhi, ingin membeli barang tahan apakah barang ini bermanfaat, perlukan saya membeli ini itu, Apakah barang ini harus dibeli sekarang, tahan. Keinginan ini bagaikan minum air laut, sekali minum langsung makin haus dan makin banyak minum makin haus. Tidak setiap keinginan tidak harus selalu kita penuhi tanyakan apakah keinginan ini dijalan Allah atau Ngak???/ tanya.
”Dan sekiranya engkau berkawan seorang bodoh yang tidak menurutkan hawa nafsunya mampu lebih baik daripada berkawan dengn seorang Alim yangs elalu menuruti hawa nafsunya itu, Maka ilmu apakah yang dapat digelarkan bagi seorang alim yang selalu menuruti hawa nafsunya itu , sebaliknyadana keboohan apakah yang haru sidgelarkan bagi seorng yang sudah da[at menahan hawa nafsunya.”
Orang yang berilmu tapi tidak mampu mengendalikan dirinya tidak bisa disebutkan berilmu, Jadi orang Pintar itu bukan diukur dari banyak ilmu, tapi diukur dari bagaimana dia bisa mengendalikan diri/kearifan pribadi.
” Dalam pandangan Allah dunia ini lebih Hina daripada para sahabat memandang hina bangkai kambing ini”. Dunia yang hina adalah dunia yang membuat lalai kepada Allah, solat diabaikan, ibadah ditinggalkan itu yang menjadi dunia hina. Sibuk dengan dunia, pedagang yang jujur dalam mencari harta, pembisnis yang menjadikan kegiatan dunia ini semakin cinta kepada Allah itu bukan kepuasan duniawi.
Tapi bagaimana kita bisa mendekat Allah bila hati ini terbelenggu hawa nafsu qita. Allah menciptakan Nafsu bukan untuk membelenggu kita, misalnya nafsu makanan/lapar. Taklukan lapar ini dengan shaum dan bukan untuk memikirkan bagaimana kita bisa makan makanan yang enak, yang mahal sehingga habis waktu untuk memuashakn nafsu makan yang enak. Orang yang tidak terbelnggu dengan amakanan, dia makan bukan karena perut tapi dilakukan dengan tafakur dan syukur bagaimna ia bisa mengahdapi nasi, dia ingat masih banyak kepada orang yang belum makan yang sulit untuk menemukan nasi.s
my profile

Yudi Patmadinata S.Pd.I lahir di Garut 03 Desember 1983. tinggal masih bersama orang tua di Jln Talagabodas Km 05 Papandak Sukamenak Wanaraja Garut 44183. Anak ke-4 dari 6 bersaudara. Pendidikan formal diawali di SDN Sukamenak V Wanaraja, Melanjutkan di MTs Muhammadiyah Bayubud, dan Lanjutannya di MA Mu’allimin-Mu’allimat Muhammadiyah Garut. Pendidikan formal terakhir adalah Sarjana Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam ( STAIDA) Muhammadiyah Garut tahun lulus tahun 2007. Aktivitas saat ini adalah sebagai staf pengajar di SDN Sukamenak V dan di Perguruan Muhammadiyah Wanaraja (MTs Muhammadiyah Bayubud (Matsamuba) dan SMA Muhammadiyah I Wanaraja (Smamuja).
Moto : Sehebat-hebat manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi diri dan orang lain.
muqadimah
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Semoga keselamatan, kesehatan senantiasa selalu kita rasakan dan selalu kita syukuri. Tidak ada satupun gerakan dan peristiwa yang terjadi pada diri kita dan alam jagat ini kecuali terjadi atas kehendak Allah Yang Maha Sayang kepada semua makhluk-nya. Dengan rahmat dan Ijin-Nya. Alhamdulillah, walaupun masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena minimnya ilmu yang dimiliki, saya membuat blog kecil ini demi menambah keilmuan.
Blog ini bersifat individu dan bukan untuk mempromosikan sesuatu, oleh karena itu contentnya juga selain berisi corat coret pribadi juga merupakan cuplikan-cuplikan dari penulis-penulis yang ternama dan insya Allah berguna.
Seperti yang kita ketahui Tidak ada obat yang lebih mujarab dalam Islam selain dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah Asy-Syifa (obat). Oleh karena itu blog ini saya cantumkan beberapa keterangan cuplikan dari para pakar Hati yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-sunah. Selain itu saya mencoba mengisinya dengan sesuatu yang bersifat Umum dan semoga sedikitnya ada manfaat bagi segenap pengunjung. Amien.
Dengan kerendahan hati saya menerima saran sebagai inspirasi, sehingga blog ini lebih menarik dan lebih banyak manfaat yang bisa diambil. Segala sesuatu akan kembali kepada Pemiliknya Allah Yang Maha Melihat.
Nun. Walqalaami Wamaa Yasthuruun
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
(yudEEE@gmail.com)
Semoga keselamatan, kesehatan senantiasa selalu kita rasakan dan selalu kita syukuri. Tidak ada satupun gerakan dan peristiwa yang terjadi pada diri kita dan alam jagat ini kecuali terjadi atas kehendak Allah Yang Maha Sayang kepada semua makhluk-nya. Dengan rahmat dan Ijin-Nya. Alhamdulillah, walaupun masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena minimnya ilmu yang dimiliki, saya membuat blog kecil ini demi menambah keilmuan.
Blog ini bersifat individu dan bukan untuk mempromosikan sesuatu, oleh karena itu contentnya juga selain berisi corat coret pribadi juga merupakan cuplikan-cuplikan dari penulis-penulis yang ternama dan insya Allah berguna.
Seperti yang kita ketahui Tidak ada obat yang lebih mujarab dalam Islam selain dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah Asy-Syifa (obat). Oleh karena itu blog ini saya cantumkan beberapa keterangan cuplikan dari para pakar Hati yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-sunah. Selain itu saya mencoba mengisinya dengan sesuatu yang bersifat Umum dan semoga sedikitnya ada manfaat bagi segenap pengunjung. Amien.
Dengan kerendahan hati saya menerima saran sebagai inspirasi, sehingga blog ini lebih menarik dan lebih banyak manfaat yang bisa diambil. Segala sesuatu akan kembali kepada Pemiliknya Allah Yang Maha Melihat.
Nun. Walqalaami Wamaa Yasthuruun
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
(yudEEE@gmail.com)
Langganan:
Postingan (Atom)