“Kami di uji dengan kesusahan, maka kami bersabar, tetapi ketika diuji dengan kesenangan (kemewahan), hampir-hampir kami tidak sabar”
[ Abu Bakar Ash-Shidieq ].
Orang yang cerdas ialah orang yang taqwa
Orang yang dungu ialah orang yang durhaka
Orang yang dusta ialah orang yang khianat
Orang yang benar ialah orang yang dapat dipercaya
[ Abu Bakar Ash-Shidieq ].
”Selidikilah kawan-kawanmu diwaktu bersembahyang Jikalau mereka tidak hadir karena sakit, jenguklah; dan sekiranya dalam sehat-sehat-sehat saja maka patutlah untuk dicela”
[ Umar bin Khotob ]
“Kebajikan yang ringan adalah menunjukan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut”
[ Umar bin Khotob ]
”Tidak ada artinya Islam tanpa organisasi, dan tidak ada artinya organisasi tanpa disiplin, dan tidak ada gunanya disiplin tanpa ketaatan”.
[ Umar bin Khotob ].
”Wasiat Ali bin Abi Thalib”
1. Hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah;
2. Jangan kamu pentingkan dunia, dan jangan kamu tangisi apa yang hilang dari dunia ini;
3. Kasihanilah dan bantulah anak yatim;
4. Bantulah orang teraniaya;
5. Berkatalah yang hak walaupun sebagai kibatnya, kamu akan mendapat celaan;
6. Beramallah menurut al-qur’an;
7. Kerjakanlah sembahyang pada waktunya;
8. Bayalah zakat bilamana telah datang waktunya;
9. Berwudulah dengan sempurna arena tidak sah sembahyang tanpa berwudlu;
10. Hendaklah engkau selalu meminta ampun kepada Allah;
11. Tahanlah marahmu;
12. Hendaklah hubungkan kasih sayang / silaturahmi;
13. Ajarklah kaum muslimin beragama;
14. Tetap teguhlah dalam prinsipmu;
15. Berbaktilah kepada negara;
16. Suruhlah orang-orang melakukan kebajikan dan menjauhi kemungkaran;.
”Apabila engkau mendengar ilmu, maka sebarkanlah ia! Dan jangan engkau campurkan dengan senda gurau, agar tak nanti dimuntahkan oleh hati”
[ Ali. Ra ]
”Barangsiapa mengumpulkan padanya enam perkara, niscaya ia tidak meninggalkan usaha sorga dan lari dari neraka, yaitu:
1. Ia mengenal Allah lalu mentaatinya.
2. Ia mengenal Setan, lalu mendurhakainya,
3. Ia mengenal kebenaran, lalu mengikutinya,
4. Ia mengenal yang batil, lalu menjaga diri daripadanya.
5. Ia mengenal dunia lalu menolaknya.
6. Ia mengenal akhirat, lalu mencarinya.
Ali ra pernah berkhutbah:”Ketahulah bahwa kmu itu akan mati dan dibangkitkan sesudahnya. Kamu terikat dengan amal perbuatamu dan akan dibalas atasnya. Maka janganlah kamu ditipu oleh kehidupan duniawi. Sesungguhnya kehidupan dunia itu, diliputi dengan percobaan, dikenal sebagai kehancuran dan disifati dengan tipuan....Tiada yang kekal didalamnya. Dan tiada yang berada dalam kelapangan dan kegembiraan. Tapi tiba-tiba datanglah percobaan dan tipuan. Keadaan mereka berubah-ubah....”
” Hendaknya engkau memberi dan tidak termashur (karena pemberianmu itu). Dan janganlah engkau menonjolkan diri disebut-sebut orang. Beramalah dan sembunyikanlah!Dan diamlah, niscaya engkau selamat! Gembiralah orang yang baik dan murkailah orang zalim!”
”Iman itu dibangun atas empar tiang: yakin, sabar, jihad dan adil”.”Sabar dan iman adalah seperti epala dan tubuh, tidak ada tubuh bagi orang yang tiada mempunyai kepala. Dan tidak ada iman, bagi orang yang tidak mempunyai kesabaran.”
Siapa yang rindu kepada syurga, niscaya tidak menuruti segala nafsu sahwat. Siapa yang tidak ingin masuk neraka, niscaya ia kembali (menjauh) dari perbuatan – perbuatan yang diharamkan”.
”Hawa nafsu berserikat dengan kebutaan mata. Dan sebagian dari taufik ialah berhenti sebentar ketika timbul keheranan. Sebaik-aik yang menolak kesusahan iaah yakin. Akibat dusta ialah penyesalan.”
”Takwa ialah takut kepada Allah, mengamalkan isi kitab Allah, merasa puas dengan pemberian Allah, dan berkemas-kemas untuk menjelang hari berangkat menuju Allah”.
” Dunia dan akhirat adalah seperti dua daun timbangan atau seperti timur dan barat, atau seperti dua orang perempuan yang dimadu, kalau anda pindah kepada yang satu, yang lain akan benci dan marah”.
”Perangan baik terdapat pada tiga perkara : menjauhi segala yang haram, mencari yang halal, dan membantu keluarga”.
” Bahwasannya iman akan tampak dihati sebagai titik-titik putih Jika iman bertambah, bertambah pula titik putih itu.Hingga apabila iman seseorang menjadi sempurna, menjadi putihlah hati seluruhnya”.
”Barangsiapa yang rindu kepada syurga, maka ia harus melupakan syahwat dunia”.
” Tidak membawa kebaika suatu peribadatan yang tidak disertai dengan pengertian. Tidak pula menjadi kebaikan suatu bacaan yang tidak disertai pemikiran tentang makna yang terkandung dalamnya”.
”Saudaramu yang sebenar-benarnya iala orang yang ada disampingmu. IA rela menerjunkan diri kedalam bahaya demi kemanfaatanmu”.
”Bukanlah suatu kebaikan jika milikmu yang banyak hanyalah anak-anak dan harta saja, tetapi kebaikan yang sebenarnya ialah banyak ilmu pengetahuan, besar kesabaran dan dangat penyantun. Hendaknya jangan pula engkau merasa bangga dengan banyaknya beribadat kepada Allah, jika engkau berbuat kebaikan, memujilah serta bersyukurlah kepada-Nya”.
”Demi Allah, seorang yang mulia dan dermawan tidak pernah menuntut haknya terlampau jauh”.
”Kelompok batil yang diorganisir dapat mengalahkan kelompok baik yang tidak terorganisir”.
”Orang yang bersabar, pasti mendapat kemenangan, walaupun tertunda”.
”Bahwasannya pada pertengkaran terdapat berbagai kebinasaan”
”Sesungguhnya dua hal yang sangat aku takutkan mengenai kamu; pertama; perasaan masih jauh dari mati dan, kedua, tunduk kepada nafsu”
”Orang yang ttidak bisa menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya”.
”Sejahat-jahat teman, adalah yang memaksa engkau bermuka-muka mencari-cari dalih dan alasan.”
”Tumpahkan semua hasratmu kepada usaha untuk diterimanya amal perbuatanmu, sebab tidak dapt dianggapkecil amal perbuatan yang diterima Allah”.
Wasiat Ali ra kepada dua puteranya ”Camkan empat perkara, selama berpegang teguh pada empat perkara it, apapun yang kau lakukan tidak akan mendatangkan mudharat kepadamu :
Sesungguhnya kekayaan yang paling tinggi nilainya adalah akal pikiran.
Kemelaratan yang paling parah adalah kebodohan.
Kesepian yang paling menakutkan ialah bangga pada diri sendiri.
Dan keturunan yang paling mulia adalah budi pekerti luhur”
Abu Hurairah ”Adalah lebih baik bagi anak Adam, telinganya penuh dengan timah hancur, daripada mendengar azan yang tidak dijawabnya”.
”Bukanlah ilmu itu kemahiran bercerita, tetapi ilmu itu (menimbulkan) taqwa kepada Tuhan” [Ibn Mas’ud]
”Aku peringatkan kamu dari berlebih-lebihan dalam berkata-kata. Cukuplah bagi seorang manusia, sekedar menyampaikan hajatnya” [Ibn Mas’ud]
” Hendaklah kamu seperti mata air ilmu, lampu petunjuk, banyak berdiam diri dirumah pelita malam, sunyi hati dari selain Allah, memakai pakaian dari kain buruk, terkenal dikalangan penduduk langit dan tersembunyi dikalangan penduduk bumi” [Ibn Mas’ud]
Sudah menjadi dosa, apabila dikatakan kepadanya ”bertakwalah kepada Allah!” lalu ia menjawab :”Jagalah dirimu sendiri” [Ibn Mas’ud]
Dunia adalah kerisauan dan duka cita. Apabila terdapat kesenangan didalamnya, maka itu keuntungannya” [Ibn Mas’ud]
”Apabila engkau menginginkan ilmu pengetahuan, maka selidikilah Al-qur’an, sebab didalamnya termuat ilmu-ilmu orang-orang yang dahulu dan belakangan” [Ibn Mas’ud]
”Sebaik-baik kaya ialah kaya hati;
Sebaik-baik bekal ialah taqwa
Seburuk-buruk buta ialah buta hati
Sebesar-besar dosa ialah berdusta
Sejelek-jelek usaha ialah memungut riba
Seburuk-buruk makanan ialah memakan harta anak yatim
Siapa memaafkan orang akan dimaafkan Allah
Dan siapa mengampuni orang akan diampuni Allah”
[Ibn Mas’ud]
”Orang yang mengajarkan kebajikan kepada orang banyak, niscaya dimintakan ampun dosanya oleh segala sesuatu, hatta ikan didalam laut” [Ibn Abbas]
”Siapa yang mendengar azan dan tidak menjawabnya, berarti dia tidak menghendaki kebajikan dan kebajikan pun tiada berkehendak kepadanya” [Ibn Abbas]
”Dua rakaat shalat dengan bertafakur, adalah lebih baik daripada mengerjakan shalat semalam suntuk dalam keadaan hati lalai” [Ibn Abbas]
”Tidak diterima oleh Allah shalat seseorang yang didalam rongga tubuhnya terdapat barang-barang haram” [Ibn Abbas]
”Sesungguhnya seseorang dari kamu akan mempersekutukan Allah, sampai sejauh mempersekutukan-Nya dengan anjing-nya dengan mengatakan : ’Jikalau tidak karena anjing itu, niscaya kami akan kecurian tadi malam” [Ibn Abbas]
”Tafakur mengenai kebajikan membawa kepada pengamalannya, Menyesal atas kejahatan membawa kepada meninggalkannya”. [Ibn Abbas]
Ibn Abbas melakukan tiga perkara dan meninggalkan tiga perkara:
1. Menarik hati pendengar bila berbicara
2. memperhatikan setiap ucapan pembicara
3. Memilih yang teringan bila memutuskan perkara
1. Menjauhi sifat mengambil muka
2. Menjauhi orang-orang yang rendah budi
3. Menjauhi setiap perbuatan dosa.
”Barang siapa yang meninggalkan perbantahan dalam keadaan ia bersalah, maka akan didirikanlah oleh Allah untuknya sebuah rumah di halaman syurga; dan barangsiapa meninggalkan perbantahan ketiaka ia dalam keadaan benar, maka akan didirikanlah untuknya oleh Allah sebuah rumah di tempat tertinggi dari surga” [Ibn Abbas]
”Syetan itu berdia di hati Anak Adam. Jika seseorang berdzikir kepada Allah, maka syetan pun m undur; dan jika seseorang lupa kepada Allah, maka syetan mengacau hatinya” [Ibn Abbas]
”Orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu, berserikat dengan kebajikan. Selebihnya adalah manusia-manusia bodoh yang padanya taka da kebajikan” [Abu Darda]
” Satu kali siksaan neraka bagi orang yang tidak berilmu, dan tujuh kali bagi orang berilmu yang tidak mengamalkan”[Abu Darda]
”Apabila engaku menyebutkan orang-orang mati, maka anggaplah dirimu salah seorang dari mereka” [Abu Darda]
”Orang-orang mukmin ialah yang melihat dengan Nur Allah dari belakang tabir tipis. Demi Allah, Nur itu sebenarnya ialah kebenaran yang diletakan Allah dalam hati manusia dan dan digerakan di mulut mereka” [Abu Darda]
”Hendaklah kita semua menunjukan muka yang berseri-seri pada suatu golongan sekalipun dalam hati kita melaknati mereka” [Abu Darda]
”Aku berkeinginan untuk menghimpun antara dagang dan ibadah, tapi keduanya tidak dapat berkumpul. Maka aku memilih ibadah da meninggalkan dagang”
[Abu Darda]
”Sifat mulia ada sepuluh yaitu; benar pembicaraannya, dibenarkan orang, memberi kepada yang meminta, membalas dengan layak segala perbuatan, bersilaturahmi, memelihara amanah, menjaga keamanan tetangga, menjaga keamanan teman, dan memuliakan tamu. Yang lebih utama dari semua sifat diatas ialah malu” [aisyah ra]
”Rasululloh saw. tidak pernah membalas dendam pada siapapun, kalau kesalahan orang itu hanya tertuju terhadap dirinya sendiri. Baru kalau yang dilanggar adalah kehormatan Allah atau agama, maka beliau saw pasti mengambil tindakan keras, semata-mata demi mengharapkan keridhaan Allah.”
[aisyah ra]
”Ketahuilah berapa banyak orang putih pakaianna, tapi kotor agamanya dan berapa banyak yang merasa mulia hari ini, tapi terhina dan tersia-sia pada hari esok” (Abu Ubaidah)
”Kebinasaan adalah berbuat dosa. Kemudian jika tidak berbuat kebajikan sesudahnya, sehingga ia binasa” (Abu Ubaidah)
”Jika engkau menyukai agar dirimu tidak terkenal di antara manusia, maka engkau akan mendapat kedudukan yang tinggi dari Allah”.
(Abu Ubaidah)
”Banyak sekali orang membaca al-qur’an, tetapi al-qur’an bahkan melaknatnya.’ (Anas bin Malik)
”Sesungguhnya seseorang itu akan sampai kepada derajatnya tertinggi di sorga dengan budi pekerti baiknya, meskipun ia bukan ahli ibadah. Dan ia akan sampai kepada derajatnya yang rendah di neraka jahanam dengan budi pekerti jahatnya, walaupun ia seorang ahli ibadah” (Anas bin Malik)
”Rasululloh saw. Bersabda, ’apabila berjumpa dengan dua orang mukmin, lalu berjabat tangan, niscaya diantara keduanya dibagikan tujuh puluh ampunan. Enam puluh sembilan adalah bagi yang lebih dulu menjabat tangan”
(Anas bin Malik)
”Perbantahan itu mengeraskan hati dan mempusakai kedengkian”
(Anas bin Malik)
”Mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah adalah lebih aku sukai daripada bersedekah dengan seribu dinar” (Abdullah bin Umar)
”Aku tidak pernah kenyang selama 16 tahun. Karena kekenyangan itu memberatkan tubuh, menyesatkan hati, menghilangkan cerdik, menarik tidur dan melemahkan orang yang kenyang itu dari beribadah” (imam Syafe’i).
”Barangsiapa tiada menjaga dirinya maka tak bergunlah ilmunya”
”Setiap orang mempunyai yang dikasihi dan yang dibenci. Apabila ada maka hendaklah engkau bersama golongan orang yang taat kepada Allah Ta’ala”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar