Sahabat sekalian, gak ada salahnya Jika kita senantiasa selalu merenungkan kehidupan kita demi mendapatkan sesuatu yang lebih baik disisi-Nya. Sahabat mari kita bermuhasabah sejenak.
Astagfirulloah… Astagfirulloh…Astagfirulloh.
Allah Yang Maha Agung, Maha Menatap, maha menguasai segala yang ada di bumi ini termasuk diri kita-hati kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, sahabat kita. Allah maha mendengar, Maha Memperhatikan geraka gerik kita. Tidak ada satupun yang kita lakukan. Tidak ada satupun lirikan mata yang luput dari pengetahuan Allah. Tak ada satu patah katapun yang terucap, tidak terdengar oleh Allah yang maha mendengar.
Saat ini kita dihargai orang lain, saat ini dihargai teman-teman, saat ini dihargai orang tua, sesungguhnya bukan karena kemuliaan yang kita miliki melainkan karena Allah masih menutupi aib kita. Allah menutupi segala kebusukan kita. Allah menutupi segala kemaksiatan yang pernah kita perbuta.
Wahai Sahabat, sungguh kian hari kian dekat dengan saat kepulangan (kematian) kita, Kain kafan ada saatnya oleh Allah dibungkuskan kepada jasad kita. Alangkah beruntungnya jika malaikat maut dating, kita benar-benar sudah siap. Dosa sudah diampuni oleh Allah dan badan kita terbasuh air wudlu.
Alangkah indahnya jika malaikat maut menjemput dengan paras yang teramat indah, keing kita usai bersujud, lisan kita sedang lirih menyebut nama Allah dan keringat kita bersimbah berjuang di jalan Allah. ALangkah indahnya jikalau saat kematian dating, orang tua ridla kepada kita, orang-orang yang kita sakiti sudah memafkan kita, tidak ada hutang piutang. Alangkah indahnya jikalau saat kematian dating, air mata kita sedang menetes, ingat dan rindu kepada Allah. Kita lepas ajal kita penuh dengan kemuliaan. Husnul Khatimah.
Tetapi, alangkah banyaknya orang yang mati dalam keadaan sebaliknya; mati dalam keadaan berlumur dosa, mati di tempat zina, mati dikutuk dan dilaknat orang tua, mati dalam keadaan tubuhnya berselimut harta haram sebab banyak daging yang tumbuh dari makanan haram dan mti dalam keadaan terhina. Naudzubillahi min dzalik.
Wahai sahabat, hidup di dunia hanya sebntar. Allah yang menciptkana kita memilih kita menjadi manusia, tidak menjadi hewan atau ttumbuh-tumbuhan. Alhamdulillah, diantara bermiliar manusia kita ditakdirkan menjadi Muslim, dikala orang lain kafir dan tidak mengenal Islam.
Alhamdulillah, diantara begitu banyak orang islam, banyak yang tidak mengenal sujud, tidak mengenal Al-Qur’an, tidak mengenal tausiyah, namun kita dibimbing oleh Allah menjadi Muslim dan kebing ini sering diberi kesempatan untuk bersujud.
Alhamdulillah saudaraku, otak kita dibuat cerdas, tidka dibust menjadi orang yang hilang ingatan. Allah memberikan mata kepada kita sehingga bisa melihat indahnya alam. Walaupun Allah tahu mata kita bergelimang maksiat. Allah tetap memelihara dan menuntun agar kita bisa akrab dengan al-qur’an. Alhamdulillah, kita diberikan telinga yang bisa mendengar dengan jelas, mendengar suara adzan dan mendengar suara bayi yang menangis. Alhamdulillah kita bisa mendapatkan ilmu dengan musah, padahal mudah pula bagi Allah untuk mengambi telinga kita ini.
Allah maha tahu betapa sering kita gembira mendengar aib orang lain dan sering dengki dengan nikmat yang diberikan kepada orang lain. Walaupun begitu banyak maksiat-maksiat yang kita dengar tapi selalu saja telingan ini diurus oleh Allah. Padahal mudah bagi Allah andai Dia menghendaki dunia ini sepi seketika. Kalai telingan kita diambil, tidak ada lagi suara adzan, tidak ada lagi suara kicau burung dan tidak ada lagi suara tangisan bayi.
Alhamdulillah, saudaraku Allah memberikan kepada kita lidah sehingga kita bisa berbicara walaupun Allah tahu betapa banyak dusta yang pernah kita ucapkan. Betapa banyak fitnah yang pernah tersebar dari mulut kita. Berapa banyak hati orantua kuta terluka dengan kata-kata kita. Allah tahu perasaan yang tercabik-cabik karena lisan kita. Allah pun tahu persis orang-orang yang terhina, teraniaya dengan ucapan kita. Tapi Allah masih memberikan kesemptan kepada kita agar bisa istigfar, walaupun mudah bagi Allah membuat mulut kita tidak bersuara, dibuat penyakit di lidag kita atau pita suara kita dibuat rusak.
Allah naha tahu apa yang dilakukan oleh tubuh kita. Allah maha menyaksikan zina mata kita, zina lisan kita. Allah Maha Tahu apa yang pernah kita sentuh dengan tangan ini, tidak ada yang tersembunyi.
Allah maha Tahu bagaimana kita Riya dengan tubuh kita, memamerkan diri hingga orang lain tergelincir. Mata kitasering kecewa mengutuk tubuh kita sendiri. Allah Maha tahu betapa kening ini jarang ingat kepada-Nya walaupun kita sering bersujud. Allah maha Tahu shalat kita jarang khusyuk, jarang sekali tapi tetap kita dipelihara. Subhanallah.
Allah maha Tahu siapapun yang pernah mendekati zina. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Allah menatap segala-galanya. Allah Maha tahu keadaan hati kita yang petantang petenteng, sombong, merasa hebat, padahal apa yang kita sombongkan adalah titipan Allah.
Begitupun para pendengki, Allah tahu persis kegembiraan kita melihat musibah yang menimpa kepada saudara-saudara kita sendiri. Kebencian kita kepada saudara seiman. Allah Maha Tahu kebusukan diri kita yang dilanda asmara sehingga menggadaikan kasih saying Allah.
Saudara, semua lumuran aib ini tidak ada yang tahu selain Allah Yang maha Tahu segalanya. Tapi Allah masih menuntun kita untuk bisa denkat dengan Dia. Andai saat ini malaikat maut berada dihadapan kita, beak; yang mana yang bisa kita bawa pulang????
Bukankah kita pasti mati? Bukankah semuanya akan diperhitungkan? Mau pulang keman? Mau pulang kemana saudara-saudaraku? Bukankah kita ingin pulang kepada Allah??
Kita sering meminta surga tapi aalan kita aalan ahli neraka. Kita ingin selamat tetapi perilaku kita celaka. Mana yang bisa jadi bekal kita? Yang MAN? Shalat kita jarang khusyuk dan itupun hanya sisa waktu. Mata Kita jarang membaca al-qur’an dengan ikhlas malah sering melihat kemaksiatan yang justru mengeraskan hati. Walaupun membaca Qur’an itu pun hanya sampai dilisan saja.
Sedekah kita Juga hanya sisa uang, itupun uang terburuk yang kita berikan. Yang mana bekal pulang kita?kepada orangtua kita sering durhaka. Padajal sembilan bulan kita menghisap darahnya. Berdiri sulit berbring susah. Kita terlahir bersimbah darah. Dua tahun kita hisap air susunya, belasan tahun kita hisap keringat dan tenanganya.
Kini orangtua kita makin renta. Betapa banyak kata-kata kita yang mengiris-ngiris hatinya. Betapa banyak sorot mata kita yang menghujam melukai perasaannya. Berapa kali kita memalingkan wajah dengan ketus kepadanya. Berapa kali kita menghardik dan mendustakannya. Padahal amal yang dicintai Allah sesudah shalat adalah memulliakan orang tua. Apakah air susu akan kita balas dengan air tuba?
Ya Allah. Duhai Allah. Duhai Yang Maha Menatap. Inilah kami hamba-Mu ya Allah yang Engkau Ciptakan, yang Engkau urus setiap saat.
Di Kala kami Lelah Engkaulah yang menidurkan. Engkaulah yang mengurus kami setiap saat. Di kala kami maka, Engkau yang memberi makan. DIkala kami dingin Engkau yang memberi selimut. Ya Allah, kami memohon, kami mohon, jadikan saat ini benar-benar saat ampunan bagi seluruh dosa kami. Ampun Ya Allah. Ampuni kami ya Allah, Ampun ya Allah.
DUhai Allah, ampuni sebusuk apapun diri kami ya Allah. Ampuni sekelam apapun masa lalu yang pernah kami jalani ya Allah. Hapuskan sekotor apapun aib-aib kami ya Allah. Ampuni kami, ya Allah. Ampuni seluruh dosa kami ya Allah. Ampuni segala kemusyrikan yang pernah kami perbuat. Ampuni, karena selama ini kami banyak melupakan-Mu, ya Allah.
Ampuni andai kami sering tidak ridlo dengan ketentuan-Mu, sering kecewa dengan takdir-Mu. Ampuni kalau kami kurang bersabar terhadap ujian-Mu, ya Allah. Ampuni maksiat yang pernah kami perbuat, ya Allah. Ampuni segala kezaliman kami kepada ibu bapak kami ya Allah.
Ya Allah, buatlah orang tua kmi ridlo dan mau memaafkan kami. Jadikan hatinya menjadi hati yang terhibur oleh Akhlak kami, ya Allah. Ya Allah, selamatkan ibu bapak kami Jadikan setiap tetes keringatnya, airmatanya, darahnya, menjadi jalan kemualiaan dunia dan akhirat. Syangi ibu bapak kami ya Allah. Golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi.
Kita tidak tahu berapa lama lagi kita masih bisa menatap wajahnya. Andaikata ibu bapak kita terbungkus kafan, tidak ada wajah yang bisa ditatap. Tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium. Tidak ada lagi oleh-oleh yang bisa kita bawakan. Tidak ada lagi suaranya yang bisa kita dengar. Tidak ada lagi sapaann yang bisa kita tunggu. Tdak ada lagi doanya buat kita.
Ya Allah, Islamkanlah orangtua yang belum Islam, Salehkan orangtuanya yang belum saleh ya Allah. Muliakan orang tua yang terhina. Bahagiakan walaupun orangtuanya terpisah ya Allah. JAdikan kami menjadi anak yang tahu balas budi ya Allah.
Hidup hanya sekali dan sebentar, pilihan kita adalah berjuang dan pulang kepada Allah. Jangan silau kepada dunia ini. Dunia hanyalah tempat singgah saja. Jangan pernah takut kepada siapapun, karena siapapun dalam genggaman Allah semata, tidak ada satupun makhluk kecuali seluruhnya sempurna dalam kekeuasaan Allah.
Wahai Allah. Engkaulah yang tahu kapan hidup kami akan berakhir. Kami mohon kepada-Mu, jadikanlah kening ini menjadi kening yang selalu rindu bersujud, ya Allah. Jadikan kenikmatan shalat menjadi karunia besar yang kami rindukan. Jadikan kami ahli tahajud, ya Allah. Jamu setiap malam ya Allah dengan ijabahnya doa doa kami.
Rabb. Karuniakan kepada kami hati yang tidak pernah kesepian merasakan kehadiran-Mu. Jadikan hati ini menjadi hati yang selalu tenang karena yakin akan pertolongan-Mu. Hati yang aman karena yakin akan perlindungan-Mu. Ya Allah kuatkan kami menjadi ahli shaum, ya Allah. Akrabkan ayat al-qur’an dengan mata kami ya Allah. Jadikan alqur’an menjadi cahaya dan kerinduan. Karuniakan kepada kami lisan yang selalu menyebut nama-Mua, yang menjdai cahaya ilmu.
Ya Allah selamatkanlah kamu muslimin dimanapun berada. Kepada saudara kami di Pelstina ya Allah, di Chehnya, atau dimanapun yang Engkau saksikan ya Allah. Segala-galanya hanya milik-Mu. Engkaulah penggenggam setiap makhluk-Mu. Penolong yang teraniaya, pebela yang terhina. ENgkaulah yang Maha Agung, Maha Sempurna. Berjkahilah apa yang dapat kami lakukan ini ya Allah. Pilihloah kami menjadi kekasih-kekasih-Mu. Menjadi orang yang Engkau angkat derajatnya di dunia dan akhirat. Amin Yaa rabbal ‘alamien.
( Kedahsyatan Do'a oleh Aa Gym)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar